“Kapan terakhir kali main kembang api?” Saya? Sudah lumayan lama, kalau tidak salah tahun 2014 kali terakhir bermain kembang api.
Bersama keponakan malam takbiran kita bermain di teras rumah, benar-benar mengulang masa kecil yang indah.
Siapa sih di sini yang nggak pernah main kembang api, pasti jawabnya semua sudah pernah memainkannya. Bermain kembang api merupakan salah satu agenda wajib di malam takbiran, di mana biasanya pada malam takbiran tersebut kita berkumpul di rumah eyang.
Pun sama halnya dengan sekarang yang barusan saja terjadi, dalam rangka merayu si kecil supaya tidak rewel alhasil saya dan suami keliling mencari toko yang menjual kembang api.
Biasanya nih di Indomaret atau Alfamart menjual mainan ini, eh tapi ternyata setelah keliling di dua tenant hasilnya nihil. Jadi lah tadi kami mencari kembang api mulai dari seputaran Ketintang Baru, Karah hingga lanjut ke Pulo Wonokromo baru lah menemui penjaja kembang api.
Hmmm lumayan susah juga ya, padahal biasanya kalau tidak dicari banyak orang menjual kembang api di pinggir jalan.
Sesampainya di rumah, Alhamdulillah si kecil tidak rewel lagi… harap maklum jam tidurnya agak terganggu, masak iya lepas buka puasa iya tertidur dan baru terbangun pukul 8.30 malam… huft!
Tahukah kalian bahwa kembang api ini sudah ada sejak abad ke-2 SM loh, dibuat di Liuyang China. Dan malam ini bersama keponakan kita bermain di halama rumah Akung, seru sekali.
Bahkan adik ipar juga ikut bermain, dan ternyata ia pun sudah lama sekali tidak bermain kembang api. Haha semacam mengulang masa kecil ya, menyenangkan sekali memang ๐
“Kalau aku dulu mainnya petasan karbut pakai bambu, Mbak!” pekik adik ipar, yang ternyata sama nih permainan kita dulu… leduman bambu! hahaha tosss, Paklek!
Bermain kembang api bersama si kecil perlu pengawasan ketat dari orang tua, mengingat permainan ini menggunakan api.
Boleh lah beberapa tips berikut diperhatikan ketika kita bermain kembang api bersama anak-anak.
- Gunakan lilit untuk menyulut kembang api, jangan pakai pematik atau korek api untuk menghindari panas api.
- Siapkan air untuk berjaga-jaga jikalau terjadi kebakaran kecil.
- Siapkan tempat sampah untuk membuang sisa batang kembang api, karena batang sisa kembang api ini tentu panas dan bahaya jika terinjak atau terkena kulit.
- Kalau perlu batang kembang api digantung di batang pohon supaya terhindar dari percikan api.
- Jangan bermain kembang api smabil berlari, khawatir terkenq satu sama lain.
Demikian beberapa tips yang bisa kita terapkan ketika bermain kembang api bersama anak-anak. Momen bahagia tapi keamanna tetap nomor satu ya.
Selamat bermain kembang api!