“Perasaan dulu waktu saya mengikuti karnaval, lagu anak-anak diselipin satu dua buah, sekarang?” gumam saya siang itu.
segerombolan abang penari reog yang berhasil terekam kamera ponsel |
Lagu Anak-Anak Zaman Dulu VS Zaman Sekarang
Jarang memang di zaman sekarang ini menyaksikan anak-anak seumuran TK, SD ketika tampil di suatu acara membawakan lagu khas anak-anak. Hayooo, coba deh sebutkan judul lagu anak-anak zaman sekarang apa aja sih? Minimal iramanya deh kalo kalian nggak paham dengan judulnya, ——– kemudian hening. Hening karena takjub? Bukan, bukan…hening karena kalian bahkan saya juga nggak paham, lagu anak-anak yang lagi ngehits sekarang apa sih?!
Bahkan nih, sewaktu saya menyaksikan video rekaman pelepasan murid TK milik keponakan. Mulai awal hingga akhir, nggak saya temukan satu lagu pun bertema anak-anak. Yang saya dengar dan saya saksikan ialah mereka menari dengan centil khas anak-anak dengan diiringi alunan musik dewasa. Sebut saja Limp Bizkit yang Take A Look Around, hei…dikata kalian mo nonton Mission Impossiblenya abang Tom Cruise? Adalagi nih,
Uh-oh we’re in trouble, something’s come along and it’s burst our bubble! 🎶
Ingat kan bait lagu yang dibawakan duo Shampoo berjudul Trouble? Hahaha saya baru mengenal lagu ini ketika saya duduk di bangku SMP. Belum lagi lagu rancak khas JKT48 dengan lirik dewasanya pun hadir di acara tsb. Lantas? Ke mana lagu anak-anak yang mirip dengan zaman saya TK dulu?
Semut-semut kecil, saya mau tanya. Apakah kamu di dalam sana, tidak takut gelap?
Ke mana perginya lagu anak-anak dengan lirik sederhana, yang mudah dicerna anak seumuran TK maupun SD tsb? Masak sih mereka juga ikut tergerus perkembangan zaman dan teknologi? Apa karena regenerasi penyanyi anak-anak setelah jaman Melisa, Eza Yayang, Bondan Prakoso putus begitu saja seiring bertambahnya usia mereka? Nggak dipungkiri, menurut saya era tahun 90an merupakan zaman yang nggak akan lekang oleh zaman, bahkan untuk “melestarikannya” masih sering saya jumpai status nostalgia seperti di laman Generasi 90an. Selalu ngangenin!
Aku adalah anak gembala, selalu riang, serta gembira.
Sempat vakum lama, kemudian di awal tahun 2000an bermunculan beberapa penyanyi anak-anak seperti Tasya, Sherina menghiasi blantika musik anak Indonesia. Pamor mereka bisa saya katakan cukup menggebrak kerinduan masyarakat kita akan lagu anak-anak yang lugas, sederhana namun sarat makna. Tapi selepas mereka dewasa? Regenerasi tsb kembali hilang tanpa ada yang menggantikan, begitu pula dengan regenerasi di balik layar lagu-lagu hits tsb, yaitu sang pencipta lagu itu sendiri.
Regenerasi
Ke manakah perginya Pak Kasur, Bu Kasur, Papa T. Bob muda kita ya? Ke mana juga perginya Melisa, Eza Yayang dan Tasya muda? Sedih? Bangeeet, gimana kabarnya anak saya nanti, lah wong sekarang aja lagu anak-anak udah mulai sulit ditemukan.
Ngomong sih mudah ya, tapi menciptakan lagu kemudian booming dikenal luas itu nggak semudah membalikkan telapak tangan. Belum lagi tren yang berkembang di masyarakat kita. Anak usia balita zaman sekarang ini, mereka sudah bisa menyanyikan lagu dewasa. Sehari-hari yang didengar di radio ataupun TV cuman lagu dewasa, gimana mereka nggak hafal yak.
Just Do It
Mirip tagline produk itu ya? Tapi ya emang kudu begitu, mau nunggu apa lagi. Just do it, save lagu anak-anak! Gimana caranya? Meskipun regenerasi tsb nampaknya sedang mati suri, bukan berarti kita lantas menghilangkannya begitu saja. Kalau kamu mahir memainkan alat musik, bahkan mempunyai talenta untuk menciptakan sebuah lagu. Ya monggo, manfaatkan the power of social media. Seperti teman SD saya kemarin, saat hari kemerdekaan RI ke-70. Ia [Vembriona Edy] berkolaborasi dengan Cak Ikin animator Culo dan Boyo. Menciptakan sebuah lagu anak kekinian berjudul Benderaku, liriknya pun sederhana dan mudah diingat. Penasaran? Sila klik video berikut ๐
Merah…Putih, itu warna benderaku, Merah…Putih, itu warna benderaku
Minimal kita menjadi pendengar setia lagu anak-anak Indonesia, jadi orang sekitar terutama anak-anak paham mana lagu yang cocok dinyanyikan untuk usia mereka mana yang bukan. Contoh lagi nih, ajarkan sejak kecil anak-anak kita dengan lagu yang sesuai dengan usianya, lagu anak-anak jadul pun nggak masalah. Lah emang adanya itu doang, masak kalah sama Kirana yang hafal lirik lagu Kebunku ini hihihi usianya pun belum genap 3 tahun loh.
Lihat kebunku, penuh dengan bunga. Ada yang putih, dan ada yang merah. Seriap hari kusiram semua, mawar melati…semuanya indah.
Yeaaay! Liriknya sederhana namun sarat makna, bukan? Dan hal tsb juga masuk dalam daftar impian saya, semoga ketika nanti saya dikarunai seorang anak, saya bisa mengajarkannya bernyanyi dan berdendang ala anak Indonesia…aamiin. Gimana? Untuk melestarikan lagu anak-anak Indonesia, nggak sulit kan? Kalo bukan dimulai dari kita, siapa lagi?
#savelaguanak
13 Comments. Leave new
betul banget mba lagu anak zaman aku kecil dulu eh bahkan dr zaman kakakku sih yaa, liriknya sederhana penuh makna dan long lasting yaa
Simple tapi mengena banget untuk anak seusia mereka ya mba.
Setuju, harus dimulai dari diri sendiri…. yuk #SaveLaguAnak ๐
Iya ,kudu diawali kek gitu. Kalo bukan kita, trus sapa? Hihihii ๐
Saya ikut mendukung campaign #SaveLaguAnak juga nih.
Dudidudidamdam… Kamu makannya apa? *nyanyi
Tempeeeeee *kemudian laper :p
wah benar mba, anak2 sekarang lagu nya dewasa semua,#savelaguanak
Kesian anak zaman sekarang, krisis lagu anak beneran ๐
Nah bener ya, lagu anak-anak itu yang mudah diingat liriknya…lagu-lagu dewasa sekarang semakin kenakakan dengan lirik yang diulang-ulang juga…hehee, salut buat temenmu nich, yang menciptakan lagu bendera
Iya, lirik lagu Bendera ini pun sederhana dan ludah diingat. Semoga lagu anak bisa ngehuts kek dulu lagi ya mba, aamiin.
Idih bener banget, kemaren juga pas pulang dari rumah ibuk, ada karnaval dan.. drumband anak tapi lagunyaaaa… lagu dangdut yang lagi trend ck..ck.. karnaval udah jauh dari tujuan eheheh
Wuah wuah wuah, ternyata nggak di tempatku aja ya mba, yang minim lagu anak. Karnaval di lainnya juga sama, huhuhu ๐
aaamiin….eh itu video culoboyo ada yang kesimpen di hape…anak-anak suka ngeliatnya, lucu sih…emaknya juga suka ikut ketawa…
kemarin liat karnaval di tempatku tahun ini lebih baik dari tahun kemarin. Karena tahun kemarin para pesertanya kebanyakan nonton tipi deh kayaknya soalnya banyak tema Indianya. Maklum tahun lalu kan lagi rame2nya sinetron India…. tahun ini kebudayaan Bali dan Dayak rupanya yang jadi favorit, walaupun beberapa masih ada yang tidak bisa membedakan antara dayak dan Indian… hiks.