Vaksinasi merupakan bentuk ikhtiar saya agar terhindar dari penularan virus Covid-19 ini. Maka dari itu, saya sangat antusias menantikan vaksin Covid-19 untuk usia 18 tahun kapan akan didistribusikan.
“Nungguin vaksin aja aku sabar, apalagi nungguin kamu!”
Bak gayung bersambut, tak lama kemudian pendaftaran secara online vaksinasi usia 18 tahun ke atas yang dilakukan oleh pemerintah kota Surabaya pun di buka. Tanggal 21 Juni segera saya daftar melalui link bit.ly/pendaftaranvaksin18tahun. Beberapa data diri seperti nomor NIK, alamat sesuai KTP dan domisili perlu dicantumkan. Agar pengalokasian vaksin tepat dan sesuai dengan lokasi tempat tinggal kita.
Nggak menutup kemungkinan karena overload kadang laman pendaftaran mendadak error, jadi pastikan paket data internet kalian mumpuni ya. Caranya? Cukup cek melalui aplikasi Smartfren yang bisa di download di Play Store, kita bisa tahu informasi mengenai harga paket internet Smartfren GOKIL Max.
Untuk paket Smartfren GOKIL Max dengan masa berlaku 30 hari, terdapat beberapa pilihan. Antara lain:
- GOKIL MAX Rp30.000,- dengan total kuota 39 GB (kuota Nasional 3 GB, kuota lokal 6 GB, extra kuota 30 GB (01.00-05.00)).
- GOKIL MAX Rp50.000,- dengan total kuota 71 GB (kuota nasional 7 GB, kuota lokal 14 GB, extra kuota 50 GB (01.00-05.00)).
- GOKIL MAX Rp70.000,- dengan total kuota 106 GB (kuota nasional 12 GB, kuota lokal 24 GB, extra kuota 70 GB (01.00-05.00)).
Ssst, program Smartfren Rejeki WOW Periode 2 juga sudah berlangsung nih, REJEKI WOW Daily Treasure merupakan program apresiasi kepada seluruh pelanggan Smartfren (Prabayar dan Pascabayar).
Jangan lupa untuk check-in tiap hari supaya bonus harian kita bisa bertambah dan kesempatan menang makin banyak!
Dan ada satu lagi nih, dengan modal download aplikasi MySmartfren doang kita berkesempatan memenangkan REDMI 8A Pro, dan hadiah lainnya.
Undangan vaksin dari Halodoc
Selang beberapa hari kemudian, tanggal 29 Juni tepatnya pukul 7.38 malam, saya memperoleh SMS dari Halodoc yang menyatakan bahwa saya terdaftar pada undangan vaksin Covid19 di Puskesmas Kebonsari.
“Untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi program tersebut, pada hari ini kita melaksanakan penandatanganan kerja sama antara Kementerian Kesehatan dengan PT Media Dokter Investama, yang lebih kita kenal dengan Halodoc.” ujar Sekretaris Jenderal Oscar Primadi
Yup! Kemenkes dalam hal ini menjalin kerja sama dengan Halodoc untuk percepatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 secara nasional.
Segera deh saya melakukan daftar ulang untuk menentukan tanggal dan waktu kunjungan vaksin dosis pertama melalui link yang saya dapat dari SMS tadi, yang langsung terhubung ke aplikasi Halodoc.
Tak perlu menunggu lama jadwal kunjungan vaksin Covid19 dosis pertama saya sudah terkonfirmasi pada malam itu juga. Praktis sekali ya.
Vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Puskesmas Kebonsari Surabaya
Keesokan harinya, sesuai jadwal saya bergegas ke Puskesmas Kebonsari. Dan alangkah terkejutnya saya karena ternyata antrian orang yang akan divaksin tidak menumpuk bahkan cenderung sepi, belum lagi petugas kesehatan di puskesmas tersebut sangat tanggap.
Padahal di kebanyakan tempat dikeluhkan antrian yang menumpuk bahkan sampai ada yang mengabaikan protokol kesehatan. Dududu semoga dosis kedua akhir Juli ini bisa lancar seperti kemarin ya, aamiin.
Di pintu masuk petugas kesehatan akan memvalidasi beberapa data yang diperlukan, seperti nama, nomor telepon dan fotocopy KTP juga diminta untuk pemberkasan.
Selanjutnya saya diberi nomor antrian dan duduk menunggu untuk screening. Di mana kondisi kesehatan pasien sebelum divaksin perlu dicek lebih dulu ya, seperti saya dengan kondisi pra-diabetes dan hipertensi. Petugas melakukan cek tekanan darah, juga cek gula darah acak saat itu juga.
Berikut adalah 16 pertanyaan screening yang harus kita jawab sejujur-jujurnya sebelum vaksin Covid-19.
Pelaksanaan vaksinasi di Puskesmas Kebonsari Surabaya kemarin berlangsung cepat sekali. Mulai dari saya mendaftar, menerima SMS hingga ke puskesmas. Alhamdulillah waktu disuntik nggak sakit! Nggak terasa malah, karena cepat sekali nyuntiknya haha.
Buat yang masih bingung, kurang lebih seperti ini gambarannya…
Vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia
Hingga saat ini vaksin AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Novavax Inc, Pfizer Inc, BioNTech, dan Sinovac adalah 7 jenis vaksin yang digunakan di Indonesia. Namun karena jumlahnya masih terbatas, masyarakat belum bisa memilih.
“Hmmm, perbedaan ketujuh vaksin tersebut apa ya?”
Sedang saya kemarin mendapat jatah vaksin Sinovac. Eh tapi penasaran dong ketujuh vaksin yang digunakan di Indonesia ini apa saja ya?
“Setelah vaksin demam nggak?”
Jujurly, sebelum vaksin sempat ada sedikit kekhawatiran badan akan demam dan agak parno seperti pemberitaan viral mengenai KIPI atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi hehe.
Tapi saya tidak mengalaminya, selain rasa pegal di lengan bekas suntikan vaksin. Selebihnya yang ada saya merasa lapar seharian haha…demam pun tidak, alhamdulillah.
Namun perlu digaris bawahi ya karena vaksin Covid-19 termasuk sesuatu yang baru, jadi jika ada keluhan yang tidak diinginkan terjadi pasca pemberian imunisasi, sebaiknya dikonsultasikan segera ke tenaga medis.
Dan yang perlu diingat! Meskipun kita telah divaksin, demi memutus rantai penyebaran Covid-19 yang kian meresahkan ini protokol kesehatan 5Mย jangan dilupakan.
- Mencuci tangan
- Memakai masker
- Menjaga jarak
- Menjauhi kerumuman
- Mengurangi mobilitas
Ayo vaksin agar herd immunity segera terbentuk
Pada dasarnya, herd immunity bisa terbentuk dengan 2 cara, yakni secara alami atau melalui suntik vaksin.
Kekebalan kelompok atau kekebalan kawanan (herd immunity) adalah ketika sebagian besar populasi kebal terhadap penyakit menular tertentu sehingga memberikan perlindungan tidak langsung atau kekebalan kelompok bagi mereka yang tidak kebal terhadap penyakit menular tersebut.
Nah, kalau alami harus mengunggu banyak yang terkena dulu (duh, ini mah cara paling tidak enak). Selain akan ada banyak korban jiwa pun waktu yang dibuthkan lebih lama.
Dan herd immunity melalui vaksinasi baru bisa terbentuk jika sudah 70% populasi Indonesia disuntik vaksin COVID-19. Karena dibutuhkan 70% hingga 90% populasi lebih dulu sebelum terbentuk herd immunity, sedang di Indonesia sendiri hingga 15 Juli masih sekitar 15% untuk dosis pertama saja. Ayo, ayo semangat vaksin!
Maka dari itu percepatan vaksin ini turut andil dalam terbentuknya herd immunity di Indonesia. Supaya kita bisa menyusul ketertinggalan dengan negara-negara di luar sana, kaget nggak waktu menonton pertandingan Piala Eropa 2020 yang baru saja kelar kemarin?
Di mana penonton sepakbola tersebut sudah bisa berkumpul tanpa masker, itu semua bisa terjadi jika vaksinasi sudah mencapai lebih dari 70 persen jumlah populasi.
Jadi… ayok kita vaksin!
2 Comments. Leave new
Aku juga berharap gitu mba, orang2 ini mau divaksin. Ga usahlah terhasut Ama hoax2 bodoh yang beredar -_- .
Aku sendiri tinggal nunggu vaksin kedua :). 30 Agustus nanti. Semoga aja efeknya ga terlalu parah kayak dose pertama :D. Aku sekeluarga pale AZ soalnya. Jadi KIPI nya lumayan banget berasa.
alhamdulillah, aku juga sudah divaksin, gak ada reaksi apa-apa paling pegal aja di bekas suntikan, semoga kita semua selalu sehat ya mbak ๐