Review – Kisah Tragis OEI HUI LAN – Sebuah biografi hidup untuk mengenang mendiangย Oei Hui Lan (1889-1992), yang ditulis menjadi sebuah novel. Lagi-lagi kisah putri cantik asal Semarang ini selalu dan makin bikin saya penasaran sejak kemarin liburan dan menyempatkan diri berkunjung keย Hotel Tugu di Malang. Dimana terdapat lukisan dirinya berambut panjang terpampang nyata di The Sugar Baron Room. Diambil ketika ia berada di Semarang sebelum pindah ke London. Yang kata sebagian orang cukup horor hihihi emang iya sih, aura yang hadir sewaktu saya berpose di dekatnya pun begitu.
REVIEW
Disebutkan dalam buku karangan Agnes Davonar, kalau Oei Hui Lan ini adalah putri kesayangan dariย Oei Tiong Ham. Seorang Raja Gula dimasa kolonial belanda tepatnya sebelum perang dunia kedua. Seting cerita disebutkan begitu, mengingat di dalam buku juga sebutkan beberapa peristiwa sebelum terjadinya perang dunia kedua seperti perebutan daerah kekuasaan China semasa kepemimpinan Sun Yat Sen oleh pemerintahan Jepang berikut kekejaman Nazi di wilayah Eropa.
Mengantongi rating 3.57 dari skala 5, oleh sebuah portal rekomendasi dan informasi buku. Sekiranya buku ini layak mencuri perhatian saya [makin penasaraaan tauk!] rasanya pengen segera napak tilas ke Semarang lanjut ke Singapore karena di negeri singa tsb terdapat Oei Tiong Ham Park, nah nah nah kan.
harap maklum jika penyebutanย tahun ada yang berbeda dikarenakan sumber bacaan yang beragam. |
Goei Bing Nioย ibu dari Oei Hui Lan ini selalu keukuh untuk tinggal di istana megahnya, agar istana tsb tidak dikuasai juga oleh ke 7 istri Oei Tiong Ham lainnya atau yang biasa ia sebut gundik [ssst gosipnya sampe 18 loh]. Oei Hui Lan juga mempunyai kakak cewek bernama Oei Tjong Lanย yang dididik sang ibu sedari kecil agar mereka nantinya bisa membawa diri ke kalangan jetset. Yaah semacam hidup dikalangan sosialita kelas atas gitu deeeh, tapi ini sosialita kelas bangsawan bukan abal-abal hehe ย [catet…].
Bertempat di jalan Gergaji, tanah seluas 9,2 ha bergaya arsitektur klasik Eropa campuran etnik China ini lah istana megah Oei Tiong Ham berada. Memiliki 500 kamar, sebuah kebun binatang pribadi, serta 2 paviliun super duper besar, dimana untuk mengakomodasi segala kebutuhan rumah tangga Oei Tiong Ham memperkerjakan 50 tukang kebun, 40 pembatu rumah tangga dan 2 orang koki. Apalagi kokinya didatangkan langsung dari China dan Eropah sonooo.
[Baca juga: Oei Hui Lan dan Hotel Tugu Malang]
Raja Gula Oei yang perfeksionis pun sampai mengimpor daging sapi dari Australia untuk memenuhi hasrat makanan favoritnya steak, pokoknya tuh semua yang tersaji dan tersedia di istana tsb haruslah barang pilihan #1, mantabsss kan. Nambah satu lagi deh kehebohan harta kekayaan mereka, sewaktu Hui Lan mengalami kecelakaan kecil ketika nekat mengendarai mobil kakak iparnya, sang ayah nggak tanggung-tanggung langsung mengganti kerusakan yang ada dengan membeli 4 buah mobil Lancia keluaran Inggris, padahal ya tahun segitu belum ada orang yang memiliki mobil semewah itu selain keluarga mereka, [kaya benerrr kaaan].
Kisah Tragis OEI HUI LAN Putri Orang Terkaya di Indonesia |
Novel yang ditulis semacam diary [buku harian]ย Oei Hui Lan ini berhasil meraih best seller karena sudah terjual lebih dari 20.000 kopi. Kehidupan kelas atas ala Oei Hui Lan pun dimulai ketika ia pindah [hijrah] dari istana megahnya di Semarang untuk mengikuti sang ibu tinggal diย London. Berbekal kekayaan serta nama besar sang ayah dan memiliki keahlian menguasai 4 bahasa sekaligus membuat Hui Lan nggak menemukan kesulitan apapun membaur bersama kalangan jetset seperti yang diinginkan sang ibu. Ngeteh cantik bareng Putri Alice dari Monaco sampai diundang ke makan malam oleh Ratu Elizabeth jugaย dijabanin.
Sepeninggal Oei Tiong Ham pada tanggal 6 Juni 1924, beliau meninggalkan harta warisan yang ditulis dalam sebuah surat wasiat dimana Oei Hui Lan mendapatkan 15 juta USD. Perebutan harta warisan inilah yang membuat keluarga terpecah kemudian bangkrut.
Seperti habit sang ayah, sang suami pun diam-diam memiliki wanita lain yang kemudian diperistri. Dan buah pun jatuh nggak jauh dari pohon, persis dengan tabiat sang ibu, Hui Lan ya mana sudi tinggal bersama istri lain tsb [ogah la yaw]. Hui Lan pun pergi meninggalkan suami bersama kedua anak kandungnya dan dua anak Wellington Koo hasil perkawinan sebelumnya.
Satu yang saya salut disini, terlepas kebiasaan Hui Lan yang sering banget berfoya-foya menghabiskan uang, tapi prinsip hidup yang keras berhasil ia jalani kemudian terapkan ke anak-anak hingga berbuah manis.
“Saya tidak siap bila menghadap surga dan bertemu ibu kamu. Apa yang harus saya sampaikan bila ia melihatmu seperti ini?” ~ perkataan Hui Lan kepada anak tirinya Patricia Koo ketika bertengkar hebat.
Memilih menetap di New York dengan menempati apartment sederhana, Hui Lan pun menghabiskan masa tuanya. Kehidupan senja yang dijalani Oei Hui Lan tak jauh beda dengan mendiang sang ayah, saat itu Oei Tiong Ham mungkin sudah menyadari kalau uang tidak selamanya mampu membahagiakan kita. Begitu pula degan Hui Lan…..
“Layang-layang akan terbang sela mungkin di langit namun pada akhirnya ia akan jatuh ke bumi dan menjadi tak berdaya. Kita akan berpesta selama kita bisa tapi pada akhirnya pesta akan usai dan kita hanya ingat tentang kenangan.” ~ puisi dari Siau Kwan, cinta pertama Oei Hui Lan.
Kisah Tragis OEI HUI LAN Putri Orang Terkaya di Indonesia
Agnes Davonar
310 hal ; 20,5 cm
2009
ISBN: 978-602-95752-0-0
16 Comments. Leave new
Ooh gitu toh ceritanya. Penasaran banget kenapa bisa tragis ternyata karena harta warisan dan dimadu *halah!
Pengen bacaaaaaa. ๐
hahahah dimadunya nggak banget yaaaa
Wah, unik juga ya ceritanya..
iya bikin penasaran
Pernah baca sekilas di perpus mak, waktu itu sudah tertarik sama covernya, tapi bacanya ga sampe menghayati, cuma bentar doang. Jadi pengen baca lagi ehehe. Btw makasi reviewnya ๐
sama2 mak, iya aku jg gt mulanya baca sekilas reviewnya org2 eh lama2 penasaran sendiri ๐
Aku pernah dengar tentang Raja Gula dari pulau Jawa, cuma gak tau siapa. Wah, jadi kepengen baca ini bukunya. Aku suka buku fiksi sejarah ๐
iya fiksi sejarah jadi bikin melek banget…ooh begitu oooh begini toh ๐
Eh, kita kok sehati yaa, baruu kemarin aku baca sinopsisnya, iseng2 google gituu…
Dari dulu pengen beli bukunya raguuu ajah, secara aku penganut #HappyEnd garis keras :))))
buahahahaa garis kerasnya maaaak gk kuat ๐
ini review kedua yang aku baca, asli kepengen banget punya bukunya, too bad gak ada versi e-book nya….
iya sayang yah Kak, dijaman secanggih skrg knp gk dibuat aja yak ๐
Hmmmm sepertinya menarik >.< tapi aku bukan penikmat tulisan Agnes itu
ini buku pertama Agnes yg aku baca, malah aku blm tau buku doi lainnya *wah jadi pengen tauuu nih*
Dan aku nyasar ke sini karena lukisan di hotel tugu kikiki
Ikut penasaran gara2 jalan2 ke kota lama sama guide. Dan dapet info soal bapaknya hui lan jadilah gugling dan kesini.hihi