Mengajak Babybear si kecil ke Pulau Bali masuk dalam salah satu wishlist kami berdua, tertunda waktu pandemi Covid-19 kemarin. Alhamdulillah Mei 2024 akhirnya kita bertiga menghabiskan waktu 3 hari 2 malam kita di Pulau Dewata Bali. Perjalanan yang cukup berkesan buat si kecil, karena ada banyak momen pertama kali untuknya di sana.
Menyusun Itinerary Selama Di Bali
Adalah tugas dari Mamabear, setelah tiket hotel dan pesawat confirmed. Saatnya menyusun itinerary alias rencana perjalanan supaya waktu perjalanan kami di Bali tidak terbuang sia-sia begitu saja.
Walau cukup padat merayap, dengan bismillah semua berjalan dengan lancar sesuai rencana alhamdulillah. Trip ke Bali sejak honeymoon 11 tahun lalu.

Deluxe twin room, garden view

Babybear suka sekali menginap di sini
Ohya pilihan tempat menginap kemarin jatuh ke Prama Sanur Beach Hotel berlokasi tepat di pantai Sanur.

jadwal perjalanan saya rangkum, supaya perjalanan terkoordinasi dengan baik
Yup, liburan ke Bali kali ini akhirnya kami harus memutuskan wilayah Bali mana yang akan kami explore. Mengingat jaman now seperti sekarang ini rute dan pilihan lokasi wisata di Bali semakin banyak hingga membuat saya amazing dengan perubahan serta perkembangannya yang sangat pesat.
Nggak mungkin juga kalau waktu di Bali terbuang di jalan begitu saja, hanya karena kita berkunjung dari satu lokasi ke lokasi lain di area Bali beda kabupaten. Seperti kemarin, awalnya kami berencana ingin santai makan siang di daerah Kintamani yang menawarkan view Gunung Batur.
Bayangkan saja, dari Kintamani ke Sanur saja sudah berapa jam pemirsah. Akhirnya jadwal traveling pun menyesuaikan dengan durasi berapa hari kami di sana … inget ya hanya 3 hari 2 malam haha.
“3 hari di Bali kita ke mana saja?”
1. Menyaksikan Pertunjukan Tari Kecak Di Pura Uluwatu
Meski pilihan menyaksikan performance Tari Kecak tidak hanya di Pura Uluwatu, namun kemagisan dan suasana sunset di Uluwatu mesih belum tertandingi.

Pertunjukan Tari Kecak di Pura Uluwatu
Bahkan rayuan sang driver pun tidak kami hiraukan “Selain di Uluwatu, Tari Kecak bisa ditonton di Pantai Pandawa, Mbak.” ujar pak sopir.
Tari Kecak merupakan dramatari khas Bali yang mengangkat kisah Ramayana, menampilkan pemeran-pemeran utama seperti Rama, Shinta, Rahwana dan Hanoman. Adegan-adegan yang diperankan Hanoman adalah adegan yang paling dinanti para penonton.
Selain piawai memerankan sosok kera putih, pelakon Hanoman ini pandai mengikutsertakan gegap gempita para penonton dengan tingkah lakunya yang lucu dan tiba-tiba. Seperti halnya si Hanoman ini tiba-tiba lari kemudian duduk menghampiri salah seorang penonton dan ikut berswafoto bersama hahaha.
Si kecil pun mendadak terbangun dari kejenuhannya, di menit ke 30 Babybear mulai menanyakan kapan pertunjukan ini akan berakhir hehe.

menanti pertunjukan, mayoritas penonton adalah wisatawan mancanegara
Tiket pertunjukan Tari Kecak saya beli di Traveloka, menghindari antrian yang mengular saat penukaran tiket. Karena kabarnya kalau beli online antrian lebih sedikit dibanding beli tiket on the spot. Tapi untuk tiket masuk belum termasuk ya.
Untuk tiket masuk ke Pura Uluwatu berkisar 15rb rupiah, sedang tiket pertunjukan Tari Kecak per orang 150rb. Tapi kalau beli online lebih murah, kemarin bertiga kenanya 120ribuan karena untuk anak rate-nya beda.
2. Berpetualang ke Pulau Nusa Penida
Pagi buta pukul 5 pagi setelah melaksanakan solat Subuh, kami mulai bersiap. Hmmm, kalau liburan begini dibangunkan pagi sekalipun, si kecil tidak rewel haha.
Hari kedua kami tidak sarapan di hotel demi mengejar jadwal keberangkatan fast boat di dermaga penyeberangan Pantai Matahari Terbit Sanur.

dermaga di Pantai Sanur

dalamnya fast boat seperti apa ya?

Babybear yang selalu menyempatkan tidur kapan pun di mana pun hahaha
Tepat pukul 7.30 lebih cepat 30 menit kapal pun mulai berangkat, dermaga di Sanur yang telah diresmikan sejak November 2022 guna mendukung kegiatan KTT G20 kala itu. Keren sih dermaga barunya, nggak kalah dengan dermaga di luar negeri.
Untuk pembelian tiket fast boat (operator Axe Stone) kami sudah termasuk paket one day trip ke Nusa Penida.

Jadwal penyeberangan ke Nusa Penida
Paket traveling ke Nusa Penida kemarin saya beli melalui hasil searching di Instagram @nusapenida_tourguide
Fast boat berangkat lebih awal pukul 07.30 hingga balik pukul 14.30 dengan rate yang mereka tawarkan adalah untuk dewasa 425rb per orang, anak-anak 150rb per orang.
Harga tiket ini sudah termasuk sewa mobil, bensin dan driver sekaligus guide. Waktu saya tanya berapa harga tiket masuk ke lokasi wisata di Nusa Penida ini, rata-rata tidak lebih dari 20rb … cukup murah ya.
Crystal Bay
Turun di dermaga pelabuhan Banjar Nyuh saja airnya sudah sejernih itu, kita bertiga benar-benar nggak sabar berpetualang di Nusa Penida.
Tujuan pertama yaitu Crystal Bay, dari penamaan terlihat bahwa pantai ini adalah semacam teluk. Dan kemarin kami tidak mengambil paket snorkeling, jadi ya hanya bermain air di bibir pantai saja.

Papabear menikmati suasana di Crystal Bay
“Gini aja nih pantainya?” celetuk Papabear, karena memang pantainya kurang menarik sih hahaha.
Fyi di Crystal Bay terdapat spot diving, dengan pemandangan bawah laut yag sangat cantik. Awal musim summer seperti bulan Mei kemarin sebenarnya waktu yang tepat karena ombak tidak terlalu besar, hmmm next sepertinya harus bermalam di pulau ini hehe.
Broken Beach
Tak jauh dari Crystal Bay kita bisa melihat tebing karang yang terkikis dihantam ombak sampai membentuk seperti terowongan, sehingga masyarakat sekitar menyebutnya sebagai Broken Beach.
“Ayo Ibuk lihat sini Ibuk, jernih sekali Ibuk … ayo kita loncat berenang!” pekik Babybear dan seketika itu tangannya saya pegang erat. Dia belum paham bahwasanya saat ini kita berada di atas tebing yang tinggi huhuhu.

View dari atas tebing, sangat curam β¦ tetap berhati-hati

Mamabear, Babybear et Papabear
Setali tiga uang dengan destinasi sebelumnya, di mana Nusa Penida termasuk dalam tiga gugusan pulau kecil lainnya yakni Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan yang terkenal dengan keindahan terumbu karang dengan beraneka ragam fauna bawah laut dan juga pantainya yang eksotis dan cukup ekstrim haha.
Jadi walaupun di Broken Beach ini kita tidak melakukan olahraga air seperti menyelam atau snorkeling kita masih bisa menikmati cantiknya pantai-pantai di sini.
Lihat deh hasil jepretan saya, saking jernihnya air di pantai Broken Beach karang-karang dapat terlihat jelas dari atas tebing.

Broken Beach
Untuk perhatian agar tetap menjaga keselamatan SAFETY FIRST, bila hendak berfoto sebaiknya tidak terlalu pinggir karena posisi jurang yang curam.
Kapan waktu yang tepat untuk snorkeling, dengan tetap memperhatikan cuaca. Karena apabila cuaca tidak bersahabat, ombak besar bisa sampai menghantam sampai ke tepi jurang ini melewati tebing-tebing tersebut.

Alhamdulillah β¦ segarnya!
Lelah berpetualang? Don’t worry, be happy … karena di sekitar pantai-pantai ini selalu terdapat warung-warung yang menjual kelapa utuh dengan harga cukup murah, 30rb saja … ahhh, segarnya!
Kelingking Beach
Jika beruntung kita dapat melihat kawanan Manta rays berenang di sini, yup … Pantai Kelingking! Akhirnya another bucket list sudah kita kunjungi, yaaa lagi-lagi walau tidak total hanya melihat keindahannya dari atas saja sudah membuat saya takjub … alhamdulillah.

Asli … saya gemeteran waktu berfoto di sini, duduk pun sampai merayap huhuhu ngeri

Tebing T-Rex
Dan sekali lagi kalau hendak berfoto dari atas sini perhatikan keamanan, baiknya antri dan tidak egois. Kalau ada waktu kalian bisa hiking ke bawah menuju pantai yang juga dikenal dengan T-Rex Beach karena bentuk tebing yang mirip dengan punggung T-Rex.
3. Bermalam di Sanur
Sanur sekarang beda dengan Sanur 10 tahun ke belakang, di tahun 2000-an area Sanur ini bisa dibilang jarang dikunjungi wisatawan. Tapi sekarang Sanur berubah, saya saja sampai mager loh mau pulang haha.

Gazebo menjadi ciri khas pantai Sanur
Cocok sekali kalau kita berlibur leyeh-leyeh manjah menikmati slow living lifestyle di sana. Karena di Sanur kita bisa …
Menikmati matahari terbit
Kelar solat Subuh kita bertiga bergegas menuju pantai, untuk menunggu datangnya sang mentari. Akhirnya bisa leyeh-leyeh manjah di hari ketiga kami bermalam di Bali.

Sunrise 13 Mei 2024
Sunrise pagi itu cantik sekali, dari arah timur cahaya oranye mulai nampak perlahan, masya Allah.
Bersepeda
Menyewa sepeda di hotel Prama Sanur Beach Hotel tempat kita menginap tarif sewa dikenakan 50ribu per 2 jam, puas dong jalan ke arah utara menikmati suasana pantai Sanur di pagi hari.

Bersepeda adalah favorit Babybear

Jalur bersepeda dan pejalan kaki dipisah. Motor tidak boleh lewat
Berolahraga sepeda sambil menikmati udara pagi dan pemandangan gazebo kecil khas pantai Sanur yang biasanya terletak di ujung karang pantai.
Snorkeling dan wisata air lainnya
Meski harus berlayar agak ke tengah menuju spot karang laut di sekita Sanur, olahraga air saat ini sudah bisa kita nikmati di sektiar Sanur. Jadi udah nggak perlu jauh-jauh lagi ke Tanjung Benoa, tapi kemarin kami tidak mencobanya karena si kecil sudah menghabiskan waktu dengan berenang di pantai
Berenang di pantai
Ombak Sanur yang tenang dan tidak berbahaya membuat aktivitas berenang di tepi pantai ini cukup menyenangkan. Bagaimana tidak, Papabear saja sampai mengganti celana renang ketika tahu anaknya begitu asyik berenang menikmati pantai sambil mencari bongkahan karang-karang laut.

Pecahan-pecahan batu karang yang Ia kumpulkan
Matahari yang mulai terik pun Ia abaikan, di Surabaya mau ke pantai yang bersih dan cantik itu butuh effort … jauh sih ya hehe
Taman bermain anak
Taman bermain anak alias playground terdapat di tengah-tengah area trotoar Sanur, mulai dari ayunan hingga perosotan tersedia di sana. Meski tidak bermain di area playground, Babybear tetap bisa menikmati angin sepoi-sepoi pantai di area hotel …. sambil bermain ayunan seperti ini.

Bermain ayunan di sore hari
Makan cantik di tepi pantai Sanur
Kebayang syahdunya makan malam di tepi pantai setelah lelah berjalan sore di sekitar pantai Sanur.
Untuk menu-menu halal memang agak susah, tapi alhamdulillah hotel tempat kami menginap memisahkan peralatan makan agar tidak terkontaminasi dengan menu pork. Prama Beach Hotel ini recommended banget, apalagi hotel bintang lima ini merupakan jaringan hotel Aerowisata.

Menu western dan Indonesian food

Makan di Pantai Sanur udah paling pas deh
Bamboo Beach Bar Sanur jadi pilihan makan malam kami, setelah berputar ke sana kemari mencari panganan yang aman hehe. Dan semua menu yang kami pesan kemarin enak-enak!
“In Bali everyday is Sunday!”
Jorgan dari pabrik kata Joger ini memang benar rasanya, karena ketika waktu liburan hampir usai kami bertiga seperti enggan beranjak dari Bali.
Well, Sanur Bali cocok untuk family trip bagi kalian yang membawa anak-anak, aktivitas kehidupan di Sanur masih “Bali banget”.
Meski dari segi fasilitas di Sanur berkembang pesat, tapi soal suasana dan atmosfernya Sanur masih seperti Bali di 20 tahun lalu. Kehidupan di Sanur tidak terlalu vulgar dimana wisatawan mancanegara alias bule di Sanur lebih ramah dan sopan. Bahkan ketika kita memasang tripod untuk video, mereka mau menunggu proses syuting baru melewati kami … what a lovely!
Sungguh, kalau ke Bali lagi saya inginnya menginap di Sanur saja hehe.