![]() |
Raja Ampat [sumber google] |
Raja Ampat…..mendengar namanya aja dah bikin gemes [emang bayi bikin gemes :p] dan jika dilihat dari letaknya yang memang bisa dibilang cukup jauh dari peradaban [kesannya nih tempat terpencil amat yak] banyak teman-teman yang bertanya “how to get there?” dan yang paling penting adalah “kira-kira mahal gak sih untuk kita bisa travelling kesana?”
Yah itulah beberapa pertanyaan yang muncul setiap membuka topik mengenai Raja Ampat ini. Siapa sih yang gak tau kalau Raja Ampat ini merupakan salah satu spot diving Top 10 in the World belum lagi ditambah Raja Ampat masuk dalam daftar my dream would u be come true hehe…so cekidot :p
How to get there?
Raja Ampat adalah kabupaten yang terletak di propinsi Papua Barat yang telah menjadi daerah otonom sekitar 7 tahunan dengan Waisai sebagai ibu kota kabupaten. Dan untuk mencapai Waisai terlebih dahulu kita harus melalui Sorong dimana penerbangan menuju Sorong bagi pengunjung lokal bisa ditempuh dari berbagai rute menggunakan maskapai Express Air, Lion Air, Garuda Indonesia ataupun Pelita Air yang transit dahulu di Ujungpandang/Manado/Makasar.
Sedangkan pengunjung interlokal [red: internasional] rute awal bisa melalui Singapura transit Manado menggunakan maskapai Silk Air. Lalu perjalanan dilanjutkan dari Manado menuju Sorong menggunakan maskapai Lion Air dan Merpati. Estimasi waktu yang dibutuhkan hingga mencapai Sorong diperkirakan berkisar at least 6 hours.
Eits tunggu dulu, perjalanan 6 jam tadi belum berakhir disini loh :p karena untuk menuju kepulauan Raja Ampat kita harus melalui [bisa dibilang pintu masuknya] ibu kota kabupaten tentunya, yaitu Waisai yang saat ini hanya bisa ditempuh menggunakan transportasi laut [bandar udara masih dalam kajian untuk dibangun sepertinya] hehe…
Kapal yang tersedia pun tidak cukup banyak dan tentunya mahal pulak [phew] yang saat ini baru tersedia 2 kapal milik pemerintah setempat [sebenarnya sih 4, tapi tahun ini 2 kapalnya masuk jadwal perawatan atau docking] hihihi…..dan 5 kapal milik swasta. Kita pun perlu merogok kocek sekitar 2 -3juta IDR untuk menggunakan transportasi laut kapal cepat dengan kapasitas 10, 15 atau 30 orang yang memakan waktu 1,5 – 2 jam perjalanan untuk menuju Waisai.
Sampai di Raja Ampat
Setelah dari Waisai barulah perjalanan sebenarnya dimulai [hmmm…..sebenarnya yak???] Kabupaten Raja Ampat yang memiliki 160 pulau yang tersebar dan hanya 35 pulau saja yang berpenghuni sehingga untuk menjangkaunya kita bisa menggunakan kapal cepat tadi ataupun pesawat terbang kecil bermesin baling-baling [inipun sementara hanya dimiliki pihak swasta].
Dan sebelum masuk ke wilayah konservasi Raja Ampat ini sudah barang tentu kita diwajibkan membayar karcis layaknya tempat wisata pada umumnya. Entrance fee atau biaya masuk untuk pengunjung lokal dan internasional dibedakan, dimana biayanya adalah 250.000 IDR/person/year untuk lokal dan 500.000 IDR/person/year atau sekitar $55 untuk pengunjung internasional.

Informasi tambahan nih, untuk saat ini pembayaran hanya menggunakan mata uang Rupiah saja dan kedepannya sedang diupayakan agar bisa menggunakan mata uang Euro maupun Dollar.
Perjalanan ke pulau impian ini bisa dibilang nggak dekat dan murah ini segera terbayarkan ketika kita telah sampai di wilayah konservasi Raja Ampat. Dimana empat pulau terbesar di wilayah ini diantaranya Pulau Misol, Salawati, Batanta dan Wageo menawarkan keindahan biota lautnya masing-masing [wow].
So..it’s time to dive in!!!!! ohya untuk rate diving diperkirakan bekisar € 30 atau sekitar 360.000 IDR untuk 1 lokasi sedangkan untuk penginapan rate yang ditawarkan berkisar mulai dari 900.000 IDR. Nah dari review singkat ini sudah bisa dikira-kira bukan, berapa waktu dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai surga dunia di bumi Papua ini 🙂
Tips terakhir untuk pengunjung internasional, ada baiknya kalian menghubungi lokal tour agensi hal ini dimaksudkan agar info yang didapatkan lebih akurat dan terupdate.