“One of the luckiest things that can happen to you in life is, I think, to have a happy childhood.” quotes by Agatha Christie
Yup, apalagi saya mengalami masa kecil di dua tempat berbeda. Kalimantan dan Jawa, yang pastinya mulai dari kebiasaan, adat istiadat, sampai makanan terdapat perbedaan. Dan, ngebahas masa kecil yang diingat sudah pasti ya njajannya kata orang Jawa, nah saya beruntung banget nih. Bisa memiliki jajanan masa kecil yang berbeda antara Kalimantan dan Jawa. Heh kok bisa beda, sama-sama Indonesianya ini?! Bingung? Yuk cus kepoin postingan saya Minggu pagi ini.
Full Of Jajanan Malaysia
Tinggal di pulau kecil di ujung utara Kalimantan, dekat dengan perbatasan Malaysia. Membuat pasokan barang buatan Malaysia melimpah ruah di seluruh penjuru kota Tarakan [ibukota Kaltara, Kalimantan Utara], apalagi untuk barang kebutuhan sehari-hari. Karena apa? Ya karena biaya transport untuk memasok barang tsb lebih murah jikalau suplier memasok barang dari Malaysia sebagai daratan terdekat dengan Tarakan.
Eh itu dulu sih, kabarnya sejak pemerintah Indonesia menetapkan pajak yang cukup tinggi untuk barang-barang impor, membuat beberapa barang buatan Malaysia hilang dari peredaran. Ya mau nggak mau, Indonesia kudu mewaspadainya. Jangan sampai kita yang tinggal di daerah terpencil dan berbatasan dengan negara lain, “terjajah” dengan produk-produk dari luar, sekalipun buatan saudara serumpun yak.
Tapiii, tak dipungkiri kualitas produk mereka yahud abis. Seumur-umur cuman sekali doang saya minum Mil* buatan Indonesia, rasanya beda banget dengan Mil* yang diproduksi di Malaysia. Coklatnya berasa banget, nggak eneg juga. Ponakan saya pun menyukainya, selalu dia bilang “Bude, bikin Mil* yuk!” kalo saya maen ke rumahnya.
Jadi dulu, jajanan asal Malaysia seperti coklat Apollo, snack Meme perisa udang, sereal, sampai beragam minuman instant bubuk hampir selalu ada di rumah. Oiya, belakangan jajanan ini juga dijual loh di Jawa. Bahkan beberapa toko di Surabaya sudah ada yang menjual, seperti di Hokky toko buah. Bahkan sampai sekarang pun, kalo ada saudara atau saya sendiri yang lagi pulang kampung. Oleh-olehnya ya jajanan Malaysia ini, mereka semua mengingatkan masa kecil saya, sewaktu dulu masih tinggal di Tarakan.
Jajanan Khas Pak Rombong
Rombong ialah sarana berjualan yang biasa digunakan masyarakat Indonesia untuk menggelar barang dagangannya. Seperti makanan, mainan anak-anak, dll.
Pindah ke pulau Jawa di tahun 1995 akhir, cerita jajanan masa kecil saya pun berbeda dengan di Kalimantan. Hayooo siapa yang dulu kalo jam istirahat tongkrongannya di Pak Rombong seperti foto di bawah ini?
[source: raissawinda.blogspot.co.id] |
Sampai sekarang pun ketenaran Pak Rombong ini masih merajai bahasan di grup SD saya loh, bahkan kemarin beberapa dari mereka menyempatkan diri untuk menyambangi sekolahan. Apakah pak rombong zaman SD masih nongkrong di sana hihihi.
Makanan yang dijajakan pun beragam, mulai dari es potong, es lilin, beragam snack mie kering seperti Anak Mas, Krip Krip juga ada. Duh, kalo melihat daftar jajanan masa kecil sewaktu di Jawa ini nggak ada habisnya.
Belum lagi ketika siang hari terdengar alunan suara 🎶 “Ngek…ngoook, ngeeek ngok.” yang keluar dari alat musik mirip biola, yang dimainkan untuk menjajakan jajanan ringan, arbanat atau rambut nenek! Hahaha aneh-aneh aja namanya yak.
“Arbanat adalah jajanan tradisional yang berasal dari Desa Kesambi Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan.” – wikipedia
Oiya, sampai sekarang saya dewasa dan menikah, jajanan ini masih eksis loh. Hampir tiap hari, saya melihat seorang kakek memainkan alat musik tsb sembari menjajakan arbanat keliling kompleks perumahan. Belum sempat saya foto sih, penampakan kakek tsb kurang lebih seperti foto di atas.
Masa kecil memang menyenangkan yah, meskipun tinggal di dua pulau yang berbeda. Saya masih selalu merindukan jajanan-jajanan ngehits tsb hihihi. Yum!
7 Comments. Leave new
Kalo aku masih inget ama krip2 mbak…gurih2 sedep jajanan ini…
itu krip2 jaman masih SD merajai jajananku krn harganya cmn 25 perak wkwkwkk plus permen karet yosan yang entah kemana huruf N-nya selalu gagal ngumpulin. ANak Mas juga paling enak ga tergantikan sama yg mie skrg itu. Ah kangen masa jadul :p
Krip krip jajanan favorit saya hihihi… sekarang rambut nenek mulai populer lg. Banyak saya temui di beberapa swalayan. Duh kalo ngomongin jajanan masa kecil ga ada habisnya deh
Saya dulu juga tinggal di Kaltim, kalau bapak pulang dari dinas di Tarakan pasti bawa Appollo hahhaa.. atau keropok perisa udang ๐ hadoooh malaysian bangets
Waktu masih tinggal di Kaltim juga suka beli jajanan malaysia, apollo atau keropok perisa udang ๐
ahhh permen karet yosaaann, kangennn… skrg nyarinya di mana yah ;p
Permen karet yosan, dulu pernah beli setoples cuma buat nyari huruf biar dapet hadiah, tapi nyempe umur selapuk ini ngga pernah tuh ketemu.