Ceriita di Balik Hunting Kursus Bahasa Prancis di Malang

Cerita di Balik Hunting Kursus Bahasa Prancis di Malang “Hari ini mau siap-siap ikutan placement test nih.” ujar saya pada papabear, “Hah? Apa? placement test?” sahutnya kebingungan. Hihihi maklum ada emak-emak mau belajar biar pinter kek Habibie…eciyeee :p Okeh, placement test, atau tes penempatan, atau penilaian penempatan adalah “Penilaian yang ditujukan untuk mengetahui keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk program itu.” [1]

Nah, sesuai rencana … setelah sempat vakum selama hampir 2 tahunan. Sebelum saya mulai mengikuti kursus bahasa Prancis lagi,  ada baiknya saya melakukan tes. Untuk mengetahui, ilmu yang udah pernah saya dapat di IFI [Institute Francais d’Indonesie] dulu masih terasah dengan baik kah? Hahaha. Ya intinya sih, untuk mengetahui sejauh mana pemahaman kita mengenai ilmu yang akan kita pelajari nanti.

Dan, berhubung saya lama banget nggak pernah ikutan yang namanya tes. Trakir ya ujian DELF kemarin di Surabaya, jadi bawaannya grogi duluan hihihi. So, karena saya udah pernah mengikuti placement test untuk Prancis, sekarang saya mau berbagi pengalaman tentang test tsb. Ini dia…

Test de niveau français

Seperti biasa, sebelum mengikuti sebuah tes. Saya biasakan mencari kisi-kisi soal kemudian mempelajarinya. Nah, zaman serba online. Kalo dulu biasanya kita nongkrong di toko buku, sekarang bisa langsung dilakukan di rumah aja…googling, hehe.

Ketika kita masuk di kolom pencarian google, ketik “Test de niveau français“. Di situ kalian akan menemukan beragam web yang menyediakan kisi-kisi soal placement test pada umumnya. Mirip seperti kita belajar test TOEFL atau DELF sih. Salah satu referensi web yang bisa kalian kunjungi ialah www.francaisfacile.com cobain deh.

Contoh soal placement test untuk bahasa Prancis

placement test bahasa Prancis

“Oooh, mirip test DELF toh.” bathin saya sesaat setelah membuka lembar pertama soal placement test kemarin. Yup, kurang lebih mirip seperti kita mengikuti ujian DELF. Materinya seputar compréhension des ecrits, compréhension de l’oral dan sedikit wawancara singkat.

***
Gimana, udah nggak bingung lagi kan placement test untuk bahasa Prancis itu seperti apa. Selanjutnya saya menempati kelas level ke-2, mirip level B1.1 kalo di IFI. Kembali mendalami mengenai imparfait, passé commposé. Pas sekali, karena saya emang masih lemah di kedua tenses tsb, apalagi bentuk konjugasinya huhuhu. Dan, buat kalian yang pengen tahu tempat kursus bahasa Prancis di Malang. Ini dia bocoran berdasar pengalaman saya kemarin ubek-ubek kota Malang.

Hunting Tempat Kursus Bahasa Prancis di Malang

Mulanya saya mencari tahu informasi mengenai kursus bahasa Prancis ini melalui sosial media dan menemukan salah satu universitas ternama di Malang, Brawijaya menyelenggarakan kursus bahasa tsb. Hari berikutnya, sesuai petunjuk cuitan mereka di twitter, saya bergegas mengunjungi Pusat Bahasa di kampus yang letaknya berdekatan dengan Malang Town Square.

Sesampainya di sana saya mendapatkan informasi bahwa kursus akan dimulai jika jumlah peserta sudah mencapai minimal 8 orang, dengan biaya kursus di level pertama sebesar 350rb (update bulan Oktober 2016). Berhubung yang mendaftar baru 1 orang, itupun level pertama. Saya beranjak pergi dan mencari tempat kursus lainnya.

Kursus Bahasa Asing di Universitas Muhammadiyah Malang

Tak jauh dari lokasi awal, tepatnya di Jalan Bandung No.1 saya menemukan lembaga kursus serupa. Yang diselenggarakan oleh program pasca sarjana Universitas Muhammadiyah Malang. Hari itu juga, saya mencari informasi tsb. Dan aturan yang berlaku pun sama dengan tempat sebelumnya, kursus baru dimulai jika jumlah peserta mencapai min. 8 orang.

Ohiya, untuk biaya kursus bahasa Prancis di Malang yang pernah saya ikuti kemarin ini rasanya cukup murah (affordable) dibanding dengan kursus bahasa Prancis yang pernah saya ikuti di Surabaya (IFI).

Aada pun rincian biaya kursus bahasa Prancis di sini adalah (update Oktober 2016).

Biaya pendaftaran 100rb (hanya dibayar di awal mendaftar saja).
Level 1 350rb
Level 2, dst 500rb
Biaya placement test 100rb

6 level

Dikarenakan jumlah peserta kursus yang mendaftar lebih ramai ketimbang di Universitas Brawijaya tadi, akhirnya saya memutuskan untuk mengambil kursus di tempat ini. Pertengahan bulan November kursus pun dimulai. Namun sayang, karena jadwal kursus yang tidak menentu [menyesuaikan jadwal peserta kursus satu dengan lainnya]. Saya lebih banyak tidak bisa hadir, kecewa sih.

Karena mulanya saya berpikir kalau jadwal kursus ditentukan oleh pihak penyelenggara, jadi tidak membingungkan peserta kursus lainnya. Bahkan pernah nih, suatu ketika. Kursus diundur dari jadwal semula, informasi yang saya terima 4jam sebelumnya [diinfokan pada hari H]. Kan nggak asik, dududu yang curcol. Alhasil saya cuman berhasil mengikuti kursus sebanyak 2x hmmm.

***
Well, pada akhirnya saya berani menyimpulkan. Bahwasanya masih susah cyiiin mencari tempat kursus bahasa Prancis yang kompatibel seperti di IFI. Tapi kalo kalian ingin mencari kursus bahasa asing lainnya, di KBA Universitas Muhammadiyah ini juga membuka bahasa lainnya loh. Seperti bahasa Inggris, Jerman, Mandarin, Korea, Arab, dll.

“A different language is a different vision of life.” ~ Federico Fellini.

* sumber informasi:
[1] Penilaian penempatan http://www.eurekapendidikan.com/2016/07/pengertian-penilaian-penempatan.html [diakses tanggal 06 Februari 2017].