source: Adobe Spark Post, edit by Me. |
Meningkatkan kualitas hunian nggak melulu hanya digambarkan dari keapikan penataan ruangan maupun furnitur-furnitur terbaik yang digunakan. Memiliki area hijau guna menghadirkan suasana asri dalam sebuah hunian pun dapat dikatakan menjadi salah satu faktor yang meningkatkan kualitas hunian. Selain membuat asri hunian, area hijau juga berperan sebagai wahana untuk meningkatkan kesehatan dari hunian serta lingkungan sekitar.
Lahan terbuka yang terbatas sering jadi masalah bagi pemilik hunian untuk memiliki area hijau tersebut, khususnya di wilayah padat penduduk di perkotaan. Permasalahan keterbatasan lahan terbuka tersebut baiknya enggak dijadikan alasan untuk memiliki area hijau di sekitaran hunian. Saat ini, salah satu alternatif untuk membuat penghijauan di sekitaran hunian dapat dilakukan dengan membuat taman di atap atau roof garden.
Memiliki taman atap udah menjadi tren pada hunian-hunian masyarakat perkotaan saat ini, bahkan beberapa rumah dijual pun sudah menyediakan area tersebut. Membuat taman di atap pada dasarnya nggak terlalu sulit, dan nggak memerlukan area yang cukup besar kok. Dengan ukuran 4×4 meter persegi, luasan taman atap untuk kebutuhan penghijauan di hunian dikatakan sudah sangat memadai.
“Roof garden itu seperti apa ya?” masih bingung? Nah, roof garden itu mirip dengan yang ada di serial It’s Okat That’s Love. Buat kalian pecinta drama Korea, lokasi syuting ini nggak asing kan hehe.
Adapun tahapan membuat taman di atap rumah, langkah pertama yang dilakukan yakni adalah melapisi area atap dengan menggunakan lapisan kedap air (waterproof). Lanjut kepada tahap kedua yaitu pengacian, yakni penambahan lapisan semen yang beriringan dengan pemberian lapisan penahan air (drainage cell) serta lapisan penahan tanah (geotextile) guna menghalau aliran air yang merembes ke dalam bagian dalam rumah.
untuk diperhatikan mengingat ancaman hujan atau siraman air kepada taman yang dapat membocorkan area atap hunianrah pengaliran air atau drainase merupakan poin krusial.
Beriringan dengan kedua tahap ini pula, kita harus memperhatikan, dan menambal sejumlah titik-titik potensial kebocoran pada atap rumah. Untuk membuat sistem drainase yang baik, solusi yang ditawarkan adalah dengan membuat kemiringan tertentu pada atap yang telah dilapisi oleh semen tersebut. Kedua tahap awal tersebut masing-masing membutuhkan waktu pengerjaan masing-masing satu hari.
Melanjutkan dua tahap tersebut, pada tahap selanjutnya, yakni pemberian tanah dan penanaman tumbuhan, perlu untuk membuat lapisan penahan lainnya sebagai langkah pencegahan perusakan lapisan kedap air, dan semen yang disebabkan oleh pertumbuhan akar.
Dalam membuat taman atap, pemilihan jenis tanaman juga merupakan hal yang perlu diperhatikan mengingat pertumbuhan tanaman berada di atap rumah, dan akan lebih cepat tumbuh karena berdekatan dengan matahari.
Mengakali pertumbuhan tanaman di taman atap, disarankan untuk memilih tanaman yang memiliki karakteristik akar menyebar dengan masa pertumbuhan yang lambat. Jangan sekali-kali memilih tumbuhan dengan karakteristik akar yang menghujam ke dalam, sekalipun tanaman tersebut terlihat lebih baik dibanding jenis sebelumnya.
Selain dari pertumbuhan akar, tanaman yang dipilih sekiranya memiliki karakteristik yang dapat menahan panas, rimbun, serta memiliki pertumbuhan bunga yang cenderung banyak. Pemilihan tanaman yang tepat tentu akan menimbulkan suasana yang asri, dan menarik. Bukan hanya bagi pemilik hunian, namun juga berpengaruh kepada estetika hunian.
Jenis tanaman terbaik, dan biasa dipakai untuk menghias taman atap yakni seperti pohon pagoda, pohon bunga bougenville, bunga melati, dan pohon bunga kamboja. Pada fase penanaman, urutan yang disarankan yakni diawali rumput lalu semak dan terakhir baru tanaman yang dipilih.
Gimana? Tertarik juga kah untuk membuat roof garden di rumah kalian?
* sumber foto:
koreandramafashion[dot]com [diakses tanggal 5 Desember 2018].