Tedak Siten atau Turun Tanah adalah satu upacara dalam tradisi budaya Jawa yang dilakukan ketika anak pertama belajar jalan dan dilaksanakan pada usia sekitar tujuh atau delapan bulan [wikipedia.red].
Accidentally teman satu kantor kemarin mengundangku untuk menghadiri acara Tedak Siten putra pertamanya dan tentu saja acara ini tak kulewatkan begitu saja karena belum pernah sih menghadiri traditional ceremony seperti ini, apalagi di jaman canggih sekarang [ceileh canggih hihihi].
Ohya sebelumnya perkenalkan dulu ya, “Nama saya Sandya ato yg biasa dipanggil Sanpo hehe”
Dalam acara ini terdapat beberapa pernik-pernik tradisional seperti kurungan ayam yang sudah dihias cantik, tangga yg terbuat dari tebu dan 7 rupa warna beras ketan.
Dalam acara ini terdapat beberapa pernik-pernik tradisional seperti kurungan ayam yang sudah dihias cantik, tangga yg terbuat dari tebu dan 7 rupa warna beras ketan.
Upacara dimulai saat Sanpo menapaki 7 rupa warna beras ketan tsb satu persatu yang merepresntasikan proses kehidupan yang akan dilalui si kecil dan ketujuh warna tsb memiliki arti sbb:
- Putih = Watak Dasar
- Biru = Jati Diri
- Hijau = Lambang Kehidupan
- Jingga = Matahari
- Merah = Semangat
- Kuning = Harapan tercapai cita-cita
- Hitam = Keagungan
Tedak Siten |
Dan setelahnya Sanpo menaiki anak tangga yg merepresentasikan urutan tingkatan kehidupan di masa depan yang harus dilalui dengan perjuangan dan hati yang kuat.
Kemudian Sanpo dimasukkan ke dalam kurungan ayam cantik yang di dalamnya telah disediakan beberapa pilihan benda seperti uang, mainan, buku, dll yang merepresentasikan gambaran dari minatnya di masa depan. Kali ini Sanpo mengambil mobil-mobilan, entah apa artinya kalian kira sendiri ya hihihi
Nah, tahapan akhir ini yang paling seru dimana beras berisikan uang [kisaran paling besar adalah pecahan 50k, lumayan kan hihihi] akan ditaburkan, merepresentasikan agar si kecil nantinya memiliki rejeki berlimpah dan berjiwa sosial. Daaan byuuur beras ditabur dan kami telah siap berebut hahaha seruuuu!!!
tabur beras |
Tanpa melupakan adat tradisional Jawa dijaman sekarang yang serba praktis ini, upacara Tedak Siten menurut pandangan saya mengingatkan kita bahwa orang tua senantiasa mendoakan yang terbaik untuk putra putri mereka. Hal ini dilihat dari makna-makna yang direpresentasikan di setiap tahapan upacara tsb tadi ๐
1 Comment. Leave new
sanpopo iku anake titah to….sip sip