Sabtu, 27 Agustus kemarin merupakan kali pertama saya mengikuti seminar parenting “Tumbuh Kembang Si Kecil Berawal dari Perlindungan yang Optimal” yang diadakan oleh Nestlé Dancow. Sebelumnya pernah diadakan di Surabaya juga, tapi saya masih belum tergerak untuk mengikuti seminar serupa karena dulu mikirnya “Ah buat apa, toh saya kan belum hamil ataupun belum punya anak.” Eh, ternyata anggapan tsb malah salah besar. Justru sejak dini bekal ilmu parenting sangat diperlukan oleh bunda maupun calon bunda. Apalagi saya banyak mendapat ilmu baru dari seminar yang diadakan di Hotel Atria, Malang kemarin. Yuk, kita belajar parenting bersama Nestlé Dancow!
Pergi dari rumah pukul 7.30 pagi sesampainya di sana sudah terlihat antrian yang cukup panjang, menandakan bunda zaman sekarang antusias banget yah untuk belajar mengenai tumbuh kembang buah hati mereka. Moms you’re the best! Di luar ruangan ballroom tampak mini playground yang disediakan pantitia, kalau-kalau si kecil rewel di tengah acara. Booth pendukung acara juga nampak hadir, seperti tabloid mingguan Nakita. Dan beberapa produk Nestlé Dancow berjajar rapi, kali-kali para bunda pengen ngeborong, karena tersedia promo menarik hari itu juga.
Shahnaz Haque selaku moderator |
Artis sekaligus ibu dari 3 orang anak Shahnaz Haque membuka acara, meskipun agak agak molor sedikit, namun tidak mengurangi antusias bunda, ayah dan si kecil untuk mengikuti beberapa materi yang akan dipaparkan oleh 3 orang pembicara pagi itu. Di antaranya:
1. Vera Itabiliana, Psi
Ahli psikolog cantik yang juga merupakan pakar atau experts Dancow Parenting Center ini mengatakan bahwa masa eksplorasi ditandai ketika si kecil sudah mulai menginjak usia 1 tahun. Inget kan kalo di usia tsb bunda kadang merasa kewalahan dengan tingkah polah si kecil, secara tidak langsung hal tsb membentuk pola asuh orang tua terhadap anak. Yang kalau dijabarkan ada 4 pola asuh, yakni:
- Pola Asuh Otoriter, “Pokoknya mama bilang duduk ya duduk!” [sambil berkacak pinggang] hahaha hayooo siapa yang di rumah pernah berlaku seperti itu. Banyak aturan, si kecil salah sedikit langsung mendapat hukuman hihihi.
- Pola Asuh Permisif, kebalikan dari otoriter tadi. Tanpa aturan, yang penting si kecil senang happy ya udah monggo.
- Pola Asuh Mengabaikan, cenderung acuh tak acuh. Dikira anak tetangga kali ya, Bun hehehe.
- Pola Asuh Demokratis, dari ketiga macam pola asuh di atas tadi. Demokratis ini yang paling tepat, karena menerapkan si kecil bertanggung jawab sedini mungkin. Dengan cara, si kecil diberi kebebasan namun tetap ada batasan-batasannya.
Ke-empat pola asuh ini akan berjalan baik jika terjalin komunikasi dua arah antara bunda dan si kecil. Jadi sebisa mungkin, baiknya jauhkan beragam gadget dari pandangannya. Kalau perlu nggak usah dikenalkan apa itu gadget, catetan banget nih buat saya nanti.
Selain itu, bekal tumbuh kembang si kecil yakni cinta ayah bunda, stimulasi dan nutrisi mutlak diperlukan agar tidak menghambat perkembangan mereka. Bagaimana caranya? Dengan stimulasi anak usia dini [AUD] yakni kegiatan yang dapat merangsang kemampuan dasar si kecil agar tumbuh dan berkebmang secara optimal sesuai dengan potensi yan dimilikinya. Karenanya kemampuan sensori-motori, komunikasi, sosio-emosional, kemandirian, kognitif, serta kreativitas perlu dirangsang melalui kegiatan-kegiatan si kecil.
2. Sari Sunda Bulan, AMG
“Dalam mendukung masa eksplorasi si kecil yang menginjak 1 tahun,
perlindungan dari dalam (saluran cerna) merupakan faktor penting, sebab
organ kekebalan tubuh terbesar terdapat di dalamnya.” penuturan Bunda Sari Sunda Bulan, AMG
Berprofesi sebagai pakar nutrisi yang juga aktif menjadi trainer dan konsultan untuk public seminar, hadir juga sebagai pembicara seminar parenting siang kemarin. Memaparkan bahwa kebutuhan nutrisi harian si kecil sebagai penunjang tumbuh kembangnya amat penting untuk kita perhatikan ya Bunda. Ingat, harian bukan bulanan. Jadi mulai saat ini bunda kudu bisa menghitung sendiri berapa kadar nutrisi harian buah hatinya. Mulai dari karbohidrat, protein, sampai penggunaan garam gula dan minyak pun sejak kecil sudah mulai ditakar. Ingat minyak, gula dan garam keingat si kolesterol hahaha [ooops].
Cara sederhananya begini, untuk menakar gunakan kepalan tangan, etapi kepalan tangan si kecil ya bunda, bukan tangan dewasa.
- Karbohidrat seperti nasi, pasta, kentang, roti diukur sebesar kepalan tangan.
- Protein, seperti lauk pauk diukur sekotak tangan saja.
- Sayuran dan buah-buahan sama seperti ukuran karbo, sebesar kepalan tangan.
Selain itu, menu makanan yang disajikan bila perlu beragam. Kita yang dewasa aja bosan ya, apalagi anak-anak yang tentunya cepat bosan bila menu yang disajikan itu-itu saja. Hmmm, bundanya kudu kreatif ini guna menghindari anak menjadi picky eaters.
Selain itu, untuk menjaga nutrisi susu sebagai nutrisi pendamping tumbuh kembangnya juga perlu perhatikan. Cara penyajian dan penyimpanannya terutama.
- Untuk penyajian, tuang terlebih dulu air hangat suam-suam kuku baru kemudian susu. Setelahnya baru lah diaduk hingga rata.
- Untuk penyimpanan, bubuk susu merupakan bahan makanan yang mudah rusak bila terpapar udara luar. Karenanya beragam produk susu selalu dilapisi lapisan alumunium foil, nah lapisan ini berfungsi untuk menangkal cahaya matahari dan udara luar. Sehingga, jika hendak menyimpan susu, bubuknya nggak perlu dikeluarkan dari alumunium foil ya. Melainkan disimpan sekalian dalam wadah tertutup rapat dan kering berikut alumunium foilnya, dengan begitu kandungan nutrisi dari susu tsb dapat terjaga.
3. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(k)
Pembicara terakhir siang itu ialah lulusan FKUI tahun 1990 dan beliau melanjutkan pendidikan spesialis anak hingga tahun 1998. Bunda Rini menyatakan bahwa faktor genetik juga berperan dalam tumbuh kembang si kecil, untuk itu asupan ASI sangat penting untuk diperhatikan. IMD [Inisiasi menyusui Dini] baiknya segera diberikan kurang dari satu jam setelah si kecil lahir. Dan memberikan Makanan Pendamping ASI atau MPASI, setelah si kecil berusia 6 bulan dengan ciri di mana si kecil sudah bisa duduk dan lehernya pun kuat.
Soal menyusui ini, saya baru paham dari beberapa contoh kasus beberapa teman saya, bahwasanya calon bunda sekalian amat sangat penting untuk mengetahui teori sekaligus belajar memahami bagaimana posisi menyusui yang benar. Karena ASI tsb berperan penting untuk menutrisi sel otak guna perkembangan buah hati kita. Salah satunya, bunda dapat pergi ke posyandu atau dokter anak terdekat untuk mengetahui bagaimana perkembangan si kecil melalui ukuran lingkar kepala si kecil. Hal tsb penting nih Bun, selain itu standard ukuran lingkar kepala untuk anak perempuan dan laki-laki juga berbeda.
jadwal imunisasi |
Begitu pula dengan pemberian imunisasi yang terjadwal, sehingga kesehatan buah hati kita dapat terjaga. S’cara penyakit zaman sekarang kan aneh-aneh ya.
Untuk itulah tiga kebutuhan dasar cinta bunda dan ayah, stimulasi dan nutrisi yang seimbang amat diperlukan guna mengoptimalkan tumbuh kembang buah hati kita. Semoga anak Indonesia generasi penerus bangsa ini, selalu diberkahi kesehatan…aamiin.
Dancow Parenting Seminar |
Well, seminar parenting pertama saya kemarin ini benar-benar luar biasa, saya jadi ketagihan belajar nih hihihi dan semoga bisa segera dipraktekkan ya…aamiin ya Rabb 🙂
18 Comments. Leave new
Nining… baguslah kamu udh banyqk belajar ilmu parenting dan menyusui kayak gini. Nanti klo punya anak udah pinteer
Aamiin…iya ni mba, pertama ikutan acara kek gini hihihi 😀
Duh anakkuuuuu… udah gadgetan tiap hariii… perlu belajar jauhin nih 🙁
Iya mba, tantangan ibu di zaman sekarang gadget ya.
pertama kali nyusui aku nggak tau, posisi salah mulu tapi sekarang udah biasa…jd pas asi dihisap rasanya plong gitu…
Hihii…lucu kali ya ngeliat momen dia nyari puting ibunya, priceless.
Bermanfaat banget ilmunya…
semoga dancow juga mampir Semarang… mupeng solnya.. hihi. aamiin..
Iya mba, sepertinya keliling kota-kota deh. Semoga mampir Semarang juga, aamiin 🙂
Wah, senang kalau ada yang sharing ilmu pengasuhan anak.
Ibu-ibu di luar sana pasti membutuhkan informasi semacam ini.
Jadi pengin punya anak lagi…#Eh.
Eaaaa, punya anak emang bikin nagih ya mba Ety 😀
Wah ilmu parentingnya lumayan banyak juga ya, apalagi yang dari Mbak Vera. Dulu sering ngobrol sama beliau kalau pas kebagian wawancara psikolog anak pasti ke Mbak Vera.
Setuju, pas yang menyampaikan materi bUnda Vera. Enaaak banget penyampaiannya, skematis.
Makasih infonya mak..ntar kalo punya anak bisa aku terapkan 🙂
Sama2 mba, sama2 belajar juga hehe 🙂
Ilmu parenting banyak banget ya… semoga bisa konsisten menjalankannya..apalagi anakku belum dua tahun sedang aktif2nya..
Aamiin…semoga ya mba, karena kan waktu nggak bisa diputar kembali. Semangat semangat 😀
Masih belum istiqomah juga menjauhkan anak dari gadget 🙁
Tantangan orang tua zaman sekarang ya mba, gadget.