foto bersama peserta talk show edukasi Bicara Gizi |
Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak Untuk Mencegah Terjadinya Malnutrisi – Dalam rangka Hari Jantung Nasional, Sabtu berfaedah kemarin dipersembahkan oleh Nutricia-Sarihusada sebagai bagian dari Danone Specialized Nutrition. Juga sebuah gerakan dari masyarakat, untuk masyarakat guna meningkatkan kepedulian akan masalah-masalah gizi di Indonesia … Nutrisi Untuk Bangsa. Di mana saya berkesempatan menghadiri acara “Bicara Gizi: Pencegahan Malnutrisi
Pada Anak Dengan Penyakit Jantung Bawaan” yang tentunya mengajak para ahli di bidangnya, juga komunitas, wartawan dan blogger di kota Malang. Wuih, berat nih bahasannya, tapi … setelah pulang dari sini, saya jadi paham apa itu Penyakit Jantung Bawaan.
Hmmm, yang namanya belajar itu kan nggak melulu di bangku sekolah ya, di acara keren seperti ini pun bisa banget kita dapatkan ilmu-ilmu yang bermanfat, makanya saya bilang tadi Sabtu berfaedah hihihi. Meski sudah menjadi ibu, yang namanya upgrade knowledge itu perlu juga dong.
Games Seru
Siapa cepat dia dapat [eh] hehehe. Yang biasanya sesi games ini ada di akhir acara, di sini malah games seru hadir di sesi awal. Begitu MC melempar pertanyaan “Peserta terjauh dari mana saja nih?” Mbak Avy blogger asal Surabaya tinggal di Sidoarjo dan lahir di Madiun (hayo loh bingung kan wkwkwk) ini maju bersama dua peserta lainnya untuk memainkan games kecepatan lidah hahaha. Permainan pun di mulai …
“Kepala diurut, kelapa diparut.” harus diucapkan secara tepat dan benar. Nah! Mereka yang belibet, kita yang mumet. Etapi pesertanya pun sudah mulai wolesss dong, games yang dibawakan oleh MC berbaju ungu tsb berhasil mencairkan para peserta talk show yang masih sedikit tegang, hmmm … jangan-jangan tegang karena belum sarapan nih.
menyimak talk show edukasi sambil ngopi 🙂 |
Padahal coffee break spot telah disediakan loh, kuy dicamil-camil jajanannya hehe.
Testimoni Penyakit Jantung Bawaan
Anak Keyla, yang di usia setahun masih belum bisa duduk atau tumbuh kembangnya tidak sesuai dengan anak seusianya, bahkan berat badannya baru di angka 5 kg. Bunda (red: sebelah kiri) dari putri yang telah berhasil menjalani operasi jantung bocor tsb menceritakan pengalamannya.
Anak Zafran, sampai 4 tahun ini masih berjuang … Zafran yang lahir dengan prediksi janin meninggal dalam kandungan. Ternyata lahir, Zafran 2.3kg saat usia kandungan 7 bulan. Namun kemudian di usia 8 bulan terdeteksi penyakit jantung bawaan. Hanya 7 anak di Indonesia mengidap penyakit ini, namun bunda Zafran (red: di tengah) masih tetap berjuang.
Di bawah perawatan intensif oleh ahli kardiolog anak, dan dokter nutrisi kedua bunda ini berjuang membersamai buah hati mereka. Phew … sesi ini cukup menguras relung hati seorang ibu, semoga mereka selalu diberi kekuatan, kesabaran, serta rezeki yang luas, tetap semangat!
Talk Show Edukasi
Dari Sisi Konsultan Kardiologi Anak
Dr. Dyahris Koentartiwi, SpA(K) atau yang biasa dipanggil dokter Risty ini mengungkapkan Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah kelainan struktural jantung sejak lahir yang menyebabkan perubahan aliran darah normal.
Di Indonesia sendiri, diketahui PJB ini diperkirakan mencapai 43.200 kasus dari 4.8 juta kelahiran hidup, atau 7 sampai 8 dari 1.000 kelahiran setiap tahunnya. Yang apabila tidak terdeteksi sedini mungkin dini serta tidak ditangani dengan baik, resiko pasien tidak terselamatkan mencapai 50% pada bulan pertama kehidupannya.
Karena itu sebagai awam, hendaknya kita perlu memahami beberapa gejala Penyakit Jantung Bawaan pada bayi maupun anak.
Dari Sisi Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Anak
Dr. Aniek Puryatni, SpA(K) mengutarakan pentingnya mendeteksi sejak dini PJB, agar terjadinya gangguan pertumbuhan (malnutrisi) dan stunting dapat dicegah
Apalagi PJB dan gizi buruk ini bak lingkaran setan yang harus ditangani segera. Karena pada umumnya, anak dengan PJB ini membutuhkan energi ketika beraktivitas, sementara pemenuhan gizi makanan yang masuk (intake) sedikit sehingga tidak seimbang. Hal tsb lah yang menyebabkan terjadinya malnutrisi pada anak.
Penting sekali untuk diperhatikan ya buibu sekalian, bahwa asupan nutrisi yang intensif dan makanan tinggi kalori, sangat diperlukan oleh anak dengan PJB. Agar pertumbuhan dan perkembangan serta kualitas hidup lebih optimal, terutama di 1000 hari pertama kehidupan mereka.
Adapun treatment yang diberikan meliputi beberapa hal seperti:
- pemantauan dengan melakukan diagnosis status gizi dan masalah nutrisi.
- menentukan kebutuhan kalori, protein, jumlah cairan.
- menentukan rute pemberian nutrisi.
- jenis makanan.
- serta monitoring keberhasilan.
Jangan abai, agar beberapa dampak malnutrisi pada anak dengan kelainan jantung dapat diminimalisir.
***
“It is health that is real wealth and not pieces of gold and silver.” Mahatma Gandhi
Untuk meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa, talk show edukasi seperti ini amat penting diikuti oleh ibu-ibu muda seperti saya. Setuju kan? Arif Mujahidin selaku Corporate Communication Director Danone Indonesia pun menuturkan “Kami berharap kegiatan Bicara Gizi di Kota Malang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat serta mendorong penanganan nutrisi yang tepat bagi anak dengan Penyakit Jantung Bawaan agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.”
Diakhiri dengan sesi tanya jawab, lalu pengumuman para pemenang kompetisi sosial media. Acara yang diselenggarakan di Hotel Savana, Malang pun berakhir sekitar pukul 12 siang. Benar-benar Sabtu berfaedah 🙂
Baiklah, semoga tulisan ini bermanfaat dan sehat selalu.
5 Comments. Leave new
Deteksi penyakit jantung sejak dini pada anak memang sangat penting ya, Mbak.
penting sekali iya mbak
Semaksimal mungkin kita sebagai orang tua harus mencegah terjadinya malnutrisi pada anak.
iya ilmu harus diupgrade terus ya berarti.
Terkadang kemampuan sekolah yang buruk dan mengurangi kepandaian juga salah satu dampak malnutrisi pada anak dengan kelainan jantung ya Mbak.