“Keknya nggak mungkin banget deh, Nining resign.” | “Coba deh aku telpon, pengen tahu sendiri masak iya Mba Nining resign.”
Ya, bulan Mei 2016 saya memutuskan untuk resign [mengundurkan diri] dari pekerjaan kantor, kemudian seabreg tanda tanya besar terlontar dari beberapa sahabat seperti tsb di atas. Kenapa? Sudah 11 tahun lebih saya bekerja di sebuah perusahaan telekomunikasi, berikut berbagai job description sempat saya jabanin juga, yang kemudian rela saya akhiri? Mulai dari bagian helpdesk service, admin, sampai sekretaris pernah saya rasakan pahit manisnya…hahaha multi talented? Yes, I Am [tsaaah]. Dituntut cepat dan tanggap untuk mengikuti perkembangan dunia telekomunikasi mulai dari telekomunikasi berbasis CDMA [Code Division Multiple Access], sampai terakhir ikut berkontribusi dengan pengembangan jaringan wifi.id melalui melalui akses poin.
Menyenangkan tentunya, saya jadi tahu banyak hal mengenai dunia telekomunikasi apalagi jika pekerjaan itu saya lakukan bukan semata-mata karena duniawi tapi juga karenaNya. Seperti saat di bagian helpdesk service, sesuai namanya “help” yang artinya menolong, senang rasanya bisa membantu orang lain yang sedang membutuhkan bantuan. Ucapan terima kasih, selalu menjadi penyemangat saya untuk terus bisa memberikan yang terbaik apapun hasilnya. Jadi nggak salah kalo beberapa sahabat saya cukup tercengang nggak percaya jikalau saya memutuskan untuk resign mengikuti papabear ย [suami saya] bersekolah di luar kota Surabaya. Scara saya kalo udah kerja itu all out, tapi pulang-pulang migrain LOL.
“Resignnya sekalian lepas lebaran aja Mba, kan sayang sebulan lagi dapat THR.”
Pun kalimat tsb sempat terlontar dari teman sekantor, padahal hal [read: THR=Tunjangan Hari Raya] jauh dari pemikiran saya. Saat memutuskan untuk resign, saya sama sekali nggak pernah berhitung, berapa nominal yang akan saya dapatkan nantinya. Karena saya lebih meyakini bahwasanya hitungan Allah jauh lebih akurat daripada hitungan saya manusia sebagai hambaNya. Karenanya lontaran tsb hanya saya balas dengan senyuman saja.
Singkat cerita nih, momen Ramadhan yang diakhiri dengan hari kemenangan Hari Raya Idul Fitri berikut Tunjangan Hari Raya yang biasanya dibagikan untuk para pekerja. Tahun ini tidak bisa saya nikmati. Mupeng? Atau sedih? Hmmm, alhamdulillah enggak. Karena itu tadi, saya yakin hitungan Allah lebih akurat ketimbang saya. Mau dapat THR atau enggak, berkah itu semua datangnya dari Allah [aw…mendadak bisa wise gini yak].
“Nggak dapat gaji, nggak dapat THR…bisa gitu tenang-tenang aja?” Ssstt, esok adalah ghaib, sesuatu yang ghaib adalah kekhususan Allah ta’ala. Jadi, Dialah pemilik hari esok dan Dia juga lah yang ‘kan menjaga saya dengan segala nikmatNya. Buat apa khawatir, dibawa asyik aja lah, berikut rumus asyik ala saya.
Jika satu pintu telah tertutup, maka ketuklah pintu
lainnya. Dan jika pintu rezeki satu telah ditutup, maka ketuklah pintu rezeki
lainnya.
Jadi mulai pertengahan tahun ini, Allah akan memberikan saya pelajaran lainnya, mengganti rutinitas harian saya yang dulunya bekerja mulai dari pagi hingga sore hari. Pelajaran mengenai arti mencari nikmatNya. Naif? Idealis? Itu tergantung pemikiran personal tentunya, kalo saya ya mikirnya seperti tadi. Allah pasti akan mencukupkan, tentunya dibarengi dengan ikhtiar.
“Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” [Ath-Thalaq:3]
Nggak serta merta nikmat itu diberikan cuma-cuma, ada proses yang menyertainya. Dan nikmat itu juga bukan melulu berupa nominal angka jutaan rupiah, nikmat bisa berkumpul bersama keluarga tanpa memikirkan shift jaga di hari raya itu sesuatu banget buat saya. Sedang di luar sana, seperti kemarin teman-teman kantor ada yang harus merelakan tidak bisa berhari raya bersama keluarga, karena kebagian jadwal piket. See? Nggak dapat THR, tapi saya bisa merasakan nikmatnya berkumpul bersama anggota keluarga besar. Yaaa, semua pasti ada konsekuensinya, asal kita ikhlas menjalaninya kenapa enggak?
tetap asyik bisa berlebaran bersama keluarga, meskipun foto ngeblur :p |
Bekerja nggak melulu di kantor, aaah…it’s so lame! Nah, pasti udah sering banget mendengar hal demikian. Eh, hal tsb berlaku juga buat saya akhirnya, hahaha. Bukan berarti nggak dapat THR trus saya manyun, berdiam diri menunggu nasib hihihi. Hei, Allah nggak suka loh umatNya berdiam diri memangku tangan begitu aja. Rezeki harus dijemput cyiiin, dunia blogging lah yang mengantarkan saya menuju pintu rezeki lainnya.
Blogging? Gimana caranya bisa menghasilkan? Ya dengan menulis, secara nggak langsung saya bisa berbagi informasi dengan pembaca, karenanya sebisa mungkin tulisan yang saya posting ini bermanfaat buat kalian pembaca setia beYOUtiful [eciyeee]. Sebenarnya ngeblog udah saya lakukan sewaktu masih bekerja di kantor, jadi dulunya ngeblog ini saya buat asyik-ayikkan aja. Kadang tempat saya curcol juga kok hahaha. Eh lambat laun, makin konsisten saya menulis…alhamdulillah rezeki dari blog pun mengalir dengan sendirinya. Jadi, kalo ditanya lebaran nggak dapat THR, pusing nggak? Alhamdulillah enggak ๐
Dan Katakanlah: โBekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” [At-Taubah:105]
Kalo kata princess, “Hidup jangan terlalu serius shaaaaay.” Itu dia cerita asyik lebaran saya tahun ini, nggak dapat THR ya asyik-asyik aja kan. Hidup ini Tuhan yang menentukan, kita yang menjalankan dan orang lain yang berkomentar [eh].
Trus biar sama-sama asyiknya, sharing dong Cerita Lebaran Asyik kalian tahun ini…feel free to leave a comment below ๐
…โ
“Islam adalah agama yang sangat memuliakan wanita. Islam mengatur hak dan kewajiban wanita dengan istimewa. Dalam Islam mereka dimuliakan, dibela dan dihormati.” Buat kalian yang berada di Jabodetabek dan sekitarnya, save the date! 07 Agustus 2016 โ 08 Agustus 2016, di Masjid Agung Sunda Kelapa,ย Menteng, Jakarta Pusat. Yuk lah merapat ke acara asyik ini. Mulai dari tausiyah, fashionshow, talkshow dan games. Nah, dengan begitu kalian juga ikut mendukung aksi kami menjadikan tanggal 7 Agustus sebagai Hari Hijaber Nasional. Yuk!
14 Comments. Leave new
Ya ampun sudah 11 tahun mbak resign ya? eh aku jadi ada temannya aku 5 tahun di perusahaan langsung nekat resign dan banting stir jadi blogger. ๐ soal THR sempat sih sedih biasanya dapat THR dari perusahaan sekarang dapetnya dari Job Review ๐ ๐
Iya sih brasa emang, tapi balik lagi. Semua kebutuan yang perlu pasti dicukupkanNya ๐
Banyakan jajan ternyata dulu hahaha
Dan lihat foto ini, sudah kelihatan sekali Mba Nining yang mana dari sekian banyak orang. Hehe…
Saya pun nggak dapat THR. Salfa tuh yang amplopnya masih utuh sampai sekarang. Kalopun dipake karena terpaksa. Biar dijadikan tabungan aja…
Hahaha jilbabnya hejooo sih ya.
THRnya anak keciiiik sekarang bikin mupeeeeng mba hahaha
senengnya bisa kumpul keluargaaaa. aku wes thr miber g ngumpul keluarga pisan huihuhuuhu *nangis dipojokan
Haishhhh…..cinih cinih *nemenin mba imut di pojokan* ๐
wahh samaan dong mba, tahun lalu aku juga gak pake nunggu thr resihn-nya.., gak ada kata nanggung, karena emang bukan materi aja kok yang dicari dari bekerja ๐
Setujuuu banget mba, semoga berkah semua keputusan kita ya. Aamiin
Alhamdulillah, blog-nya semakin manstap Mbak Dwi. Alexa-nya keren.
Thx for the compliment Pak Setyo ๐
Baru sadar ada yang senasib, tapi kalo cowok kan tulang pungung keluarga, ini faktor lain juga ya Mba, tapi setahun ersign membua saya pengen balik lagi ke kantor… entahlah namun saya lagi enjoy freelance … semoga lancar rejekinya ya Mba
Pengen balik ke kantor, hmmm ada kalanya mungkin akan seperti itu ya. Namanya kangen, mo apapun kaagen itu bisa muncul kapan pun ya #imho
Semoga lancar semua niat baiknya, aamiin
Kalau senasib mbak saya juga tidak dapat THR dari kelaurga jadi sedih juga jadinya, tapi mungkin bukan rezekinya dan semoga tahun depan dobel deh, ahi hi hi.
aamiin ๐