Pagi-pagi, begitu bangun tidur yang dicek duluan pasti layar handphone, hihihi kamu juga kaaan :p Eeeh, pas buka sosmed pagi ini, yang didapat tweet seputar mantan, eaaa pagi hari bukannya prepare for the future malah dijejali fakta tentang masa lalu [masa lalu, catat LOL].
Nah! Benar kan kan, nggak salah kalo dari kapan bulan sang mantan ngeadd akun sosmed saya [again]. Yaaa padahal pernah diblok loh saya, ooops! Dan itu nggak seorang dua orang, halah ketauan kan kalo punya mantan lebih dari satu huhuhu pardon moi.
Ya intinya, tweet tadi tuh ada benarnya. Ada yang demen kepo, daripada penasaran tiap hari, ya udah deh sekalian aja add lagi akun saya…errr.
Fyi, postingan curcol seputar mantan ini cukup menggelitik saya sih. Karena apa? Saya kok ikutan dibuat penasaran yah, yaaa barangkali pembaca sekalian ada yang kaum adam…bisa lah memberi saya sedikit masukkan, kenapa ya bisa begitu?
Once upon a time
Sebenarnya sih saya dengan sebut aja si A. Dengan si A ini hanya berhubungan sebatas sahabat, itu pun jarak jauh. Beda benua, beda negara, beda bahasa pulak tentunya. Namun persahabatan kami cukup intens, saling bertukar kabar, kalo weekend kadang kami videocall, lucu deh. Apalagi kalo pas dia lagi pulang kampung dan iseng saya minta diajari Bahasa Prancis.
Aaah seru banget kalo pas belajar kosa kata Prancis, saya sampai benaran mengambil kursus. Namun sayang, ketika saya udah bisa sedikit berbahasa Prancis, ia justru t’lah pergi menghilang.
Padahal, sebelumnya si A ini selalu hadir kapan pun saya butuhkan untuk curcol. Kebanyakan sih saya yang curcol hahaha, curcolan seputar cowok pulak hihi. Yaaa, setidaknya curcolan saya berbuah solusi lah ya. Karena dia bisa memberikan opini dari sudut pandang seorang pria yang saya kadang nggak paham betul. Tuh kan nggak cuman cewek aja loh yang sulit dipahami, cowok mah juga :p
Persahabatan dunia maya kita berjalan hampir lebih dari 3 tahun, hingga suatu malam ia berpamitan pergi traveling. Biasanya sih kalo dia pergi traveling juga tetap ngasih kabar, “Hi butterfly, I’m here…at my hometown.”
bunga Amaryllis di balkon rumahnya |
Berkirim kabar dengan memberikan sebuah foto berikut ia menyapa saya Butterfly [fyi I’m a butterfly lover]. Apa lacur, pamitan malam itu adalah chat whatsapp terakhir saya dengannya…hiks.
Sedih? Sudah pasti, bayangin aja…kita bersahabat mulai dari zaman Yahoo Messenger [aplikasinya aja sampe uda di shutdown nih 5 Agustus kemarin, err] sampai ada Whatsapp loh. Lama kan?? Pastinya saya sedih sekali, kehilangan sahabat even cuman di dunia maya. Seorang sahabat yang selalu ada buat saya, yang kadang dia ngomel juga kalo saya sakit dan nggak mau makan.
Dia concern apapun kondisi saya, siapa yang nggak sedih coba. Sejak malam ia berpamitan dunia kami seperti dibalik 180ยฐ, whatsapp saya diblok, pun sosmed saya. Saya ditinggal begitu aja dengan berjuta pertanyaan.
“Sebenarnya dia suka kamu, tapi nggak berdaya karena jarak dan budaya sepertinya.” Komentar sahabat saya lainnya, cewek.
Saya cuman mengiyakan, namun tak menghiraukan. Karena emang kita nggak pernah ngomongin relationship between woman and man as an adult, jadi saya nganggepnya dia adalah salah satu sahabat terbaik saya.
Sebulan dua bulan sampai hampir setahun terlewati. Sampai suatu malam, saya mendapati handphone saya berdering dan nomornya si A ini muncul “Ahhh…akhirnya dia nelpon juga.”
Me: Assalamuallaikum
Si penelpon: “Wa’allaikum salam, ini benar nomor Indonesia?”
Kaget bukan kepalang, udah yang nomong di sana itu cewek, pake bahasa Indonesia pulak. Fyi si A ini nggak bisa berbahasa Indonesia…lantas ini siapa yang ngomong?
“Saya istri dari si A, kami baru saja menikah. Tapi saya heran kenapa ada nomor Indonesia di handphone suami saya, ini benar nomor Indonesia kan?” si penelpon bertanya.
Deg! Suami…suami LOL, saya kaget bukan kepalang. Kemudian seperti flashback “Oooh…mungkin yang si A pamitan kemarin, karena mo nikah.” Tapi, kok diam aja? Kenapa nggak ngomong aja ke saya?? Itu yang bikin saya kaget. Kenapa? Toh saya ini sahabatnya, kenapa nggak cerita sih. Toh itu berita bahagia, saya sebagai sahabat pasti ikutan bahagia dong.
Sejak mendapati telfon dari si A dengan suara wanita alias istrinya, saya trus spontan membuka sosmed. Eh kok ya kebetulan saya udah nggak diblok lagi, langsung aja saya mengirimkan pesan untuknya. “Congratulation for your wedding.” Dan pesan tsb sampai sekarang cuman ia baca tapi nggak pernah dibalas…errr!
Duh ya, pria oh pria…sumpah saya itu bingung, kita bersahabat, ia menghilang, kemudian menikah, dan lalu…
Selang setahun, si A mengadd akun sosmed saya lainnya. Blarrr, saya kaget [lagi] dong. Lama nggak ada kabar, dikirimin pesan nggak dibalas, tapi tiba-tiba muncul lagi di sosmed lainnya. Masak sih dia nyetalk semua akun sosmed saya?
Baiklah…saya kirim pesan aja lagi dan tetap nihil, si A nggak pernah membalasnya. Jadi, dia mengadd saya buat apa? Hei kamu, iya kamu si A, saya ini masih sahabatmu kan? Saya sedih banget, apalagi kehilangan seorang sahabat bagi saya bak seperti kehilangan sebutir mutiara [lebai?] Yowes…
Bingung kan si A ini kenapa? Menghilang, kemudian muncul lagi, tapi menjaga jarak…baiklah, abaikan. Kalo dia mau ngomong, mungkin suatu hari nanti ia akan membalas salah satu pesan saya. Semoga ^^
Bulan merah jambu, luruh di kotamu
Ku ayun sendiri, langkah-langkah sepi
Menikmati angin, menabuh daun-daun
Mencari gambaranmu, di waktu lalu
Sisi ruang batinku, hampa rindukan pagi
Tercipta nelangsa, merengkuh sukma
Terwujud keinginan yang tak pernah terwujud
Aku tak bisa pindah, pindah ke lain hati
Hai kalian yang generasi 90’an pasti paham itu liriknya siapa hihi. Dari cerita barusan tadi, saya dengan si A emang nggak pernah jadian atau in a relationship sih, tapi mirip dengan cowok yang gagal move-on. Iya nggak sih? Atau ia salah satu tipe pria yang sulit mengungkapkan perasannya terhadap wanita, ceileeeh dalem.
Well, apa pun itu bahkan sebuah studi yang dijalankan oleh Binghamton University dan University College London mengungkapkan bahwa “Saat putus cinta pria lebih susah move-on ketimbang wanita.”
Nah loh, kalian pernah nggak sih mengalaminya?
Dan buat kalian yang cowok, pasti paham deh. Ada apa dengan si A? Kasih tahu saya doooong ๐ bagi info sikit laaah, daripada saya dibuat penasaran. Berteman di sosmed, tapi diam membisu entah sampai kapan -_-
11 Comments. Leave new
itu antara males reply ๐ atau emang masih g move on
Bisa jadi dia mendadak gaptek buahahaha
yg aku tahu dan berteman dengan kebanyakan pria..
mayoritas memang begitu, susah move in katanya, butuh waktu yang lama untuk bangkit kembali.
Tak jarang saat putus cinta, larinya ke hal2 yg negatif mis, mabok, narkoba dll
ngeriiii…
Aduh, kalo udah begitu sedih ya teh. Saya malah dulu abis mutusin anak orang, trus dianya kecelakaan gara2 nekat ikut balapan…duh abis itu saya ati-ati kalo dideketin cowok hahaha takut.
Uhm…ternyata cowok juga susah untuk bisa move-on ya? Baru tau saya.
Eh, kok saya jadi teringat seseorang yang mendadak muncul lagi, dan sering ngelike status saya…jangan-jangaaaan….ah, abaikan saja, deh he he he..
Mbak Dwi gak stalking sosmed dia? Gak penasaran sama istrinya? LOL *kompormeleduk
Eitsss….kan kan hihihi, kalo saya perhatikan seperti itu sih mba. Keliatannya aja mereka setrong ,padahal hati selembut kapas *eh
Konon katanya cewek kalau putus cinta nangisnya di awal2 lamaaaaaa, tapi abis move n dah lupain yg lalu2. Kalau cowok keliatannya kuat di awal tp ada suatu titik di masa mendatang dia akan inget2 lg mantannya dan suka nyesel, konon katanya begonoooo :))
Euungg katanya sih gitu emang pria susah move on. Beruntung, suamiku nggak punya mantan karena nggak pernah pacaran sebelum sama aku tapi ya tetep aja punya cinta-cinta monyet, hehe.
Gitu yaaa
Aku nggak tau kalo pria susah move on, hahaaaa
Biasanya pria susah move on gara2 sih wanita itu terlalu memberikan kenangan indah *eaaaa
Wah selain susah move on pria katanya juga lebib setia. Ah masa iya sih… hihi… tapi iya sering ketemu pria macam ini. Katanya belum bisa melupakan. Ea…. pada akhirnya tergantung karakter masing2 juga ya mba. Banyak juga yg bilang mata keranjang.. hihi. Aniwei itu si pria bule apa kabar ya. Hihi.