♫♫♫♫♫♫ [source:;heblackestwhite’s] |
“Hari gini nada sambung di hape kamu cuman tut…tut..tuuuut doang???” Hmmm…Balik aja deh ke jaman flintstones hehehe…
Dimana sekitar tahun 2000-an pangsa pasar musik di masyarakat cenderung beralih ke musik digital. Beberapa tahun kemudian tepatnya tahun 2005 industri konten musik di Indonesia bisa dibilang berkembang pesat. Di Indonesia sendiri industri RBT ini sukses meraup keuntungan yang signifikan, baik dari si artis itu sendiri, pihak penyelenggara maupun konten penyedia layanan tsb.
Mengaga demikian?
Dan akhirnya seiring pesatnya industri tsb, salah satu provider di Indonesia mengadakan sebuah awards dan menempatkan penyanyi seksi Agnes Monica sebagai Artist of the Year….bener-bener industri yang menjanjikan yah.
Tetapi dipenghujung tahun 2011 ini, tepatnya di bulan Oktober industri konten musik di Indonesia dikejutkan dengan konferensi pers Menkominfo terkait moratorium SMS premium. Dimana kala itu Menkominfo memberi penjelasan mengenai Surat Edaran (SE) tentang penghentian layanan SMS premium yang diterbitkan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) yang dikeluarkan per tanggal 14 Oktober 2011 [dikutip dari emka]. Sontak imbas dari keluarnya moratorium tadi membuat industri konten musik di Indonesia turun drastis.
Tetapi menurut saya pribadi, kalau sudah memiliki artis dan musik favorit hal tsb bukan lah halangan untuk tetap berlangganan RBT favorit seperti biasa, karena “music is what feelings sound like.”
So…maju terus konten musik di Indonesia!!! ;;)