Melbourne Rewind [1] |
Halooo moviegeek, di bulan yang katanya full of love ini semalem saya nonton film yang diangkat dari novel Indo best seller berjudul sama “Melbourne Rewind” besutan sutradara Danial Rifki yang juga sukses menyutradarai film Haji Backpacker.
Eh, sekarang bukannya lagi ngehits Eiffel I’m in Love 2 yak?! Okeh lupakan sejenak Adit & Tita yang lagi beradu romantis di Paris, kita mampir ke benua sebelah dulu … Australia, yuk!
SINOPSIS
Maximiliam Prasetya [Morgan Oey] jatuh hati kepada si kurcaci imut Laura Winardi [Pamela Bowie].
Max yang suka sekali dengan lighting |
Max: “Gua suka lo, gua suka topi wol warna merah lo. Karna ngingetin gua sama filmnya snow white.”
Max dan Laura dipertemukan ketika walkman milik Laura hilang. Oleh Max, barang hilang milik Laura tsb sengaja ia akui sebagai miliknya [modusnya asik benerrr]. Bisa ditebak dong yaaa, kalo nggak lama kemudian keduanya pun dekat, lalu jadian deh … eaaa.
Awalnya hubungan Max dan Laura asik-asik aja, hingga saat Max menerima email yang menginfokan bahwa ia berhasil memenangkan kontes lighting yang selama ini Max idam-idamkan. New York menantinya, sementara mereka berdua sedang merencanakan road trip bareng keliling Australia.
Apa lacur, rasa kurang percaya diri Laura ujug-ujug timbul begitu aja. Max pun diputusin sepihak, hihihi yang minder sapaaa … yang mutusin sapa. Max dibikin baper nih!
Laura merasa iri dengan orang-orang yang memiliki mimpi, dan bersemangat untuk mewujudkannya. Termasuk iri dengan sang kekasih, yang lambat laun iri tadi berubah menjadi minder keknya. Hmmm, kalo aku jadi Laura mungkin akan ngerasa gitu juga kali ya hihihi. Di satu sisi kita cinta sama dia, tapi di sisi lain kita cuman jadi bebannya dalam meraih mimpi.
“I’ll do it, if you ask me to stay.” ~ Max
Nyesek nggak sih kalo kita nerima email permohonan maaf dengan kalimat penutup kek gini? Huwaaaa tangis saya pecah pas scene ini nih, haha receh banget sih yak gini aja udah mewek.
5 tahun berlalu, keduanya dipertemukan lagi. Laura bekerja sebagai penyiar radio, dan Max yang berhasil meraih mimpinya menjadi lighting designer. Duh … apa kabar mimpi saya yak hihihi [ooops].
KLIMAKS
Oh ow … Ada apa nih?! |
Curiga ada something wrong antara mantan kekasihnya dengan Evan. Max kemudian menghubungi Evan [Jovial da Lopez] yang merupakan pacar Cee [Aurelie Moeremans] sahabat Laura dari jalan SMP.
Ketahuan kan kalo Max masih belum bisa move-on dari sang mantan. Lantas kalo udah ketemuan lagi, trus keduanya jadian lagi gitu kah? Dari pada penasaran, tonton aja deh full movienya, cocok loh buat mengisi akhir pekan di minggu terakhir bulan penuh cinta ini [eciyeee].
PS
Akting pemain utama di film ini natural banget, walaupun untuk beberapa pemeran pembantu aktingnya nggak terlalu dapet. Yaaa tipikal film Indo keknya ya, kalo bukan pemain utama kebanyakan akting mereka nggak terlalu tajem. Seperti Olga Lydia yang berperan sebagai bundanya Laura.
Morgan Oey, jangan ditanya … bagus banget! Peran aman sih emang, tapi tetep aja kualitas akting mantan boyband ini patut diperhitungkan loh. Kemampuan aktingnya makin terasah, walau pindah haluan dari penyanyi kemudian aktor.
Morgan makin sering didapuk memainkan peran-peran sebagai orang Asia, seperti di film Winter in Tokyo, Jilbab Traveler, dan Assalamualaikum Beijing. Wajah oriental cowok kelahiran Singkawang Kalimantan Barat ini pas sih ya, duh ada emak-emak kesengsem brondong keknya hahaha yang dibahas Morgan muluk! :)))) [dilarang protes yak!].
RESULT
Film yang diadaptasi dari novel karangan Winna Efendi ini mengambil seting 90% di benua sekaligus negara Australia. Terutama kota Melbourne, sebut aja University of Melbourne, pantai Brighton, Federation Square dan Stasiun Kereta Flinders Street seliweran di beberapa scene.
Yaa, itu juga salah satu alasan kenapa saya menonton film ini. Sambil menyelam minum air, sambil nonton film brasa lagi halan-halan di Melbourne haha.
96% Google users pun menyukai film bergenre romantic drama ini, saya juga … 1-10 saya kasih 7 deh. Sinematografinya lumayan, efek bokehnya oke lah walaupun nggak setajam drama Korea. Ntah kenapa saya tuh kesengsem sama bokehnya drakor, bisa tajem, dan fokus banget!
Untuk soundtrack film ini rata-rata bergenre pop rock, kebanyakan diisi musisi luar. Kecuali pas ending, Radhini muncul dengan lagunya Sampai Nanti. Hmmm saya belum baca novelnya sih, tapi sepertinya beberapa track dibuat persis dengan novel.
Lirik Something Beautiful dari Tim Halperin ini pas banget waktu scene di mana Max mengajak Laura untuk melihat hidup dari angle yang berbeda.
Atau … dibikin baper dengan lirik berikut.
Duh, makin mewek denger Dean Ray nyanyiin I O U (A Heartache), waktu Laura mutusin Max.
***
Udah … udah, jangan kebablasan bapernya, film Indonesia drama ringan ini cocok kan untuk menemani weekends kalian. So, happy watching ^^
Genre: drama romantis
Produser: Gope T Samtani
Sutradara: Danial Rifki
Produksi: Rapi Film
Durasi: 1jam 37min [97 menit]
Cast: Morgan Oey, Pamela Bowie, Aurelie Moeremans, Jovial da Lopez, Olga Lydia, Oka Sugawa
Tahun: 2016
* sumber foto:
[1] https://www.bioskoptoday.com/film/melbourne-rewind/ [diakses tanggal 22 Februari 2018].
1 Comment. Leave new
Morgan emang cakep sih. Lebih cocok jadi pemain sinetron ketimbang boyband kaya kemarin. :'D Aktingnya juga bagus banget.