Teror, Destruktif Dan Internet

bukan ninja turtle yak :p

Berkat operasi gabungan Operasi Tinombala antara Polri dan TNI, kasus penembakan teroris Santoso okezone, menuai sukses. Yeaaay you guys cool! [ala-ala pelem holiwut], walaupun tidak dalam keadaan hidup [yaiyalah ditembak ini]. Santoso alias Abu Wardah tewas dalam baku tembak saat penggerebakan teroris di Poso Sulawesi.

Siapa sih Santoso? Yang jelas bukan bapak saya yak, cuman nama belakangnya doang kok yang mirip. Tapi kelakuan? Saya jamin jauh beda laaah, bapak saya wajah garang, tapi hati selembut kapas cyiiin…eaaa. Santoso yang dimaksud adalah pimpinan dari Mujahidin Indonesia Timur (MIT), yang ditengarai kelompok teroris tsb erat kaitannya dengan ISIS – Islamic State of Iraq and Syria [berat deh kalo udah bahas-bahas ISIS].

Pasti deh belakangan ini nama tsb menghiasi portal berita online maupun offline. Tak terkecuali headlines portal online “Kasus Penembakan Teroris Santoso okezone“. Baca berita dan update boleh…monggo. Tapi kelakuannya? It’s a big NO NO. Jangan ditiru deh, nggak bagus…nanti kamu nggak bakalan jadi anak sholeh, “Dimarahi Allah nanti” ini mah afirmasi andalan saya buat ponakan hahaha.

Well, buang jauh-jauh deh hal-hal berbau negatif seperti itu. Jujur, semua kekerasan nggak masuk akal di luar nalar ini pun nggak serta merta terjadi begitu gitu aja akn?! Blaaarrr dan muncul ke peukaan. Pastilah ada yang menyulutnya. Nggak akan ada asap kalo nggak api, jadi semua ini pasti ada trigernya. Terlepas beragam teori yang beredar di luaran.

“…with the additional steps I ordered last month, we’re speeding up training of ISIL forces.” ~ Barack Obama’s split speech

Kabarnya sih doi salah membaca pidato, di mana Obama mengungkapkan bahwa Amerika Serikat telah melatih tentara ISIS. What the? See?? Bukannya mau berburuk sangka sih, ya ya ya…pardon moi ✌

Fyi, sejak kejadian 9/11 yang memborbardir menara kembar WTC di Amerika, tak pelak teori konspirasi beredar makin kencang tak berbendung di internet. Tak terkecuali hadirnya kelompok teroris tadi, ingin membekuknya? Tak semudah membalikkan telapak tangan. Bak mati satu tumbuh seribu, apalagi dendam yang melatarbelakangi tindakan destruktif mereka.

Duh amit-amit deh, bahasan beraaat. Iya berat banget, seberat kalo kamu disuruh mengomandoi serangan bom melalui udara menggunakan drone. Biyuh, drone bukan cuman buat adventrure trip doang yak, buat ngebom bisa juga.

James Willett [Aaron Paul]: And you would save her and risk killing 80 others?
Angela Northman: Yes, I would save her and take that risk.

Percakapan tsb ada di film Eye In The Sky yang dibintangi Aaron Paul dan Phoebe Fox, di mana kedua pilot pesawat tempur tsb atas perintah atasannya disuruh memborbardir markas gembong teroris. Tak dinyana kok ya di TKP [Tempat Kejadian Perkara] anak kecil tak berdosa muncul di sekitar untuk berjualan roti. Duh, matilah awak! Pilih mana trus?
Film-film bertema teroris makin marak menghujani sinema perbioskopan Indonesia dan kesemua penumpas teroris itu pastilah dibintangi aktor kece macam Gerard Butler [uhuk]. Gimana penonton nggak termehek-mehek coba, terlepas isu-isu fiksi yang terlontar dalam film tsb. Yang jelas buat kalian jangan mudah terhasut oleh teori konspirasi yang bisa berujung menjadi sebuah doktrin.

Saya pernah menonton program talkshow di sebuah stasiun televisi swasta, yang menampilkan seorang mantan teroris sebagai narasumber. Ia menjawab pertanyaan yang dilontarkan sang moderator berikut “Apa pemicu anda hingga berbuat teror dan menjadi seorang teroris?”

Mantan teroris tsb pun menjawab “Sejak saya menonton tayangan di youtube mengenai genosida penduduk muslim di Bosnia.” [deg] sontak saya yang menonton tayangan tsb pun diam membisu.

Teror, destruktif dan internet sebagai media paling mudah diakses bagaikan pisau bermata dua, jikalau penggunanya menerima mentah-mentah informasi yang ia jumpai di berbagai laman tsb. Apa lacur, ya seperti sekarang ni. Dunia dipenuhi teror, semoga teror-teror ini segera hempas jauh jauh sanaaaah. Indonesia dan belahan dunia lainnya aman tentram…aamiin ^^