“UNESCO menyebutkan Indonesia berada di urutan kedua dari bawah soal literasi dunia.”
Ini artinya minat baca masyarakat kita sangat rendah. Sangat memprihatinkan ya, bayangkan saja kalau dalam nominalย berarti hanya ada 0,001% dan itu artinya dari 1.000 orang Indonesia, hanya ada 1 orang saja yang rajin membaca.
Padahal zaman sekarang semua informasi bisa kita dapatkan dengan mudah seiring perkembangan teknologi yang pesat. Di mana akses informasi yang cepat bisa saja tak terkontrol.
Jika masyarakat kita malas membaca, atau sekedar melihat sekilas berita yang ada alias kita tidak membaca seksama sumber berita yang kita dapatkan, bisa saja kita sendiri lah yang menyebarkan berita bohong, misinformasi atau ujaran kebencian. Dududu, jangan sampe deh jadi penyebar hoax.
Untuk itu baiknya membaca lebih dulu dengan teliti, kalau perlu tabayyun sumber beritanya sebelum menyebarkan informasi. Karena nih, sejak pandemi covid-19 yaitu bulan Januari 2020 hingga Januari 2021 sudah ada sekitar 1500 hoax tentang covid-19.
Ckckck makanya kita jangan sembarang tular informasi deh, salah-salah bisa berabe.
Tular Nalar, Apa Itu?
Karenanya tak salah jika MAARIF Institute, MAFINDO (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia), Love Frankie serta didukung oleh Google.org menciptakan sebuah platfrom bernama TULAR NALAR. Guna membantu meredam laju misinformasi dan disinformasi yang beredar di masyarakat.
Tular Nalar berfokus pada penyediaan kurikulum pembelajaran daring tentang berpikir kritis dan literasi media untuk membangun ketahanan diri masyarakat Indonesia khususnya terhadap intoleransi berita palsu dan ujaran kebencian.
Tular Nalar juga memberikan akses kepada dosen, guru, siswa dan publik yang lebih luas untuk bersama-sama belajar melawan misinformasi dalam bentuk portal pembelajaran online.
Sehingga mada tanggal 4 Maret 2021 kemarin, konsorsium Tular Nalar meluncurkan situs tularnalar.id “Tular Nalar: Bukan Sekedar Paham”, melalui konsep virtual reality karya anak bangsa.
Virtual press conference Tular Nalar ini menghadirkan berbagai nara sumber yang kompeten di bidangnya. Saya sebagai blogger pun diundang untuk menyimak peluncuran situs tularnalar.id
Dan secara visual penonton diberikan 3 pilihan untuk menyaksikan press conference tersebut kemarin, yaitu secara VR, Non-VR atau Swipe.
Materi Pembelajaran di tularnalar.id
Beberapa materi pembelajaran berasal dari para ahli literasi media dan digital, tersedia untuk kalian baik yang ingin belajar online, maupun untuk para pengajarnya juga.
Adapun materi pembelajarannya antara lain:
- Berdaya internet
- Internet dan ruang kelas
- Internet dan kesehatan
- Menjadi warga digital
- Internet dan keluarga
- Internet damai
- Internet dan siaga bencana
- Internet merangkul sesama
Belajar Online
Berikut langkah dalam pembelajaran interaktif secara online:
1. Menyaksikan video tematik tular nalar
2. Memahami deskripsi setiap tema
3. Menyelesaikan kuis dari tiap tema
Sebagai contoh, materi #6 … Kita simak lebih dulu video singkat dari topik Internet Damai berikut.
“Mengasah kreativitas untuk mendesain pesan dengan menggunakan teknologi digital agar mampu menjadi mediator agen edukasi kesadaran kesehatan publik melalui sarana teknologi yang tepat.”
Setiap materi diakhiri dengan menyelesaikan kuis, untuk mengetahui sampai sejauh mana pemahaman kita terhadap materi pelajaran tersebut.
Untuk Pengajar
Sedang untuk pengajar, materi kurikulum yang tersedia dirancang dan didukung oleh mitra-mitra Tular Nalar yang berkomitmen dalam melawan hoax di era digital.
Dapat digunakan untuk membantu pengadaan pembelajaran seru dan interaktif yang dapat memotivasi siswa berpikir kritis, silahkan diunduh secara gratis ๐
***
Sesuai dengan komitmen Tular Nalar yang menghadirkan materi pembelajaran seru untuk melatih kemampuan berpikir kritis yang dapat diakses oleh semua orang.
Diharapkan berbagai materi pembelajaran di tularnalar.id ini dapat diimplementasikan pada kehidupan nyata.
Sebar yang benar, bersama Tular Nalar!