“Papabear, Mamabear, Babybear … welcome to my YouTube channel!”
Buat yang pernah mampir ke channel YouTube saya, kalian pasti akrab dengan sapaan ini sebagai opening klip di hampir setiap konten video kami. Terutama yang bertema keluarga dan liburan.
Seperti artikel-artikel di blog saya yang gado-gado atau istilah kerennya lifestyle blogger, channel YouTube saya pun demikian. Karena tujuan awal membuat channel YouTube hanya sebagai dokumentasi keluarga Mamabear saja.
Ndilalah ketagihan bikin konten video, seru sih ya … karena kan sebelumnya lebih sering berkutat karena menyiapkan konten di blog. Nah, belakangan selain menulis kadang saya juga mencoba membuat konten video.
Dan menurut saya dari semua itu yang penting keluarga mendukung kegiatan berkonten saya tersebut, karena kalau tidak didukung video-video di channel saya nggak akan pernah jadi.
Sampai-sampai pak suami paham kalau lagi menginap di hotel, kamarnya jangan diberantakin dulu. Mau disyut dulu cyiiin! hahaha.
Tapi kadang ada beberapa ….
Kendala ketika membuat video
1. Suara berisik sehingga video bocor
Bukan lagi suara noise tipis-tipis, tapi suara sepeda motor lewat lengkap dengan knalpot yang kencang. Asli kalau ini yang lewat bikin gemesss pemirsa!
2. Mendadak turun hujan
Namanya cuaca siapa yang bisa memprediksi, namun hal ini menjadi kendala ketika kita belum mempunyai waterproof cover untuk hape (padahal harganya murah meriah di onlen shop). Kalau sudah punya sih ayo aja hujan-hujanan merekam momen.
3. Mengikuti mood si kecil
Yup! menyiapkan mood si kecil adalah tantang tersendiri bagi saya hahaha #momlyfe
Apalagi kemarin dia belum paham apa itu beraksi di depan kamera, jadi harus kompromi dengannya sebelum membuat video.
Seperti ketika saya mendapat project video yang melibatkan si kecil sebagai talent, jadi kita harus bekerja sama supaya hasil rekaman bagus.

setelah kelar membuat video dia malah asyik bermain sulap bola bersama sepupunya
Ssst … video ini tayang di IGTV saya ya, bukan di channel YouTube hehe
Tips sebelum memulai membuat konten video
Nah, mulai saja bikin saja video, editing sesuai kemampuan kita, lalu upload … urusan editing video harus perfect itu bisa sambil jalan kita belajar.
Learning by doing, karena kalau tidak dimulai kapan tayangnya channel YouTube kita (imho).
“Do something creative everyday.”
1. Manfaatkan perangkat yang ada
Perlu diingat bahwa jangan terpaku pada ketersediaan perangkat alat perang, kalau punyanya itu saja ya manfaatkan apa yang ada.
Kalau menunggu tersedianya alat, kapan mulai ngonten? Seperti waktu mengerjakan video resep mpASI, dulu saya enggak punya tripod handphone.
Untuk menyangga hape saya manfaatkan kursi makan, kurang tinggi dengan objek video? Saya manfaatkan toples kerupuk dan menambahkan beberapa buku sebagai pemberat. Voilà konten video siap dibikin.
2. Menyiapkan ide
Lagi-lagi, sama seperti menulis artikel di blog … menyiapkan ide kadang membutuhkan waktu. Namun, yang namanya video itu biasanya terjadi secara spontan.
Misal, lagi pengen masak sayur pare … ya sekalian saja direkam. Lagi berlibur menghabiskan akhir pekan, sekalian aja direkam sebagai dokumentasi keluarga.
Karena kebanyakan video yang tayang di channel YouTube saya direkam secara spontan tanpa rencana matang. Namun kadang hasil rekaman ini menumpuk di memori hape, menunggu diedit untuk segera tayang … keburu basi! haha.
3. Menyiapkan bahan sebelum video dibuat
Konten-konten video saya kebanyakan masuk dalam kategori tutorial, seperti cara Mengganti Pot Kaktus Anggur, resep masakan Kolak Pisang Kolang-Kaling, Oseng Pare Udang Ebi, Pudding Tape Ketan Hitam atau ketika membuat konten untuk sebuah project … DIY Sulap Bola (yang kemarin tayang di IGTV).
Masak seperti biasa saja bahan-bahan harus dipersiapkan, apalagi kalau sekalian bikin konten … biasanya suasana dapur lebih heboh dari biasanya haha.
“Capture the moment and make some memories.”
Pada akhirnya karena saya sering mencuri waktu merekam momen, si kecil sampai paham. Dan sepulang dari bepergian, biasanya dia akan menagih video rekaman saya … sudah tayang di YouTube apa belum “Ibu ayo mana videonya, mau lihat Yusuf di tipi.” pintanya lugas.
***
Tulisan ini diikutsertakan dalam rangkaian Nulis Bareng Ning Blogger Surabaya, dengan tema “Ceritakan proses kreatif ketika membuat konten blog/foto/video.”
2 Comments. Leave new
sukses terus untuk blog dan youtube channel-nya Mbak Dwi, salam untuk keluarga.
aamiin, terima kasih kunjungan baliknya Pak