Ssst, kalian penasaran dengan judul tulisan ini? Nggak usah penasaran, yuk saya ceritakan gimana sejarahnya atasan di tempat kerja bisa jadi teman blogger saya juga.
Managerku Teman Bloggerku
“Ayok Mbak Dwi, menulis di blognya diseriusin saja.”
Ajakan atasan saya di kantor siang itu menyisakan sejuta pertanyaan di kepala.
“Diseriusin? Lah emangnya menulis serius itu seperti apa sih?” tanya saya dalam hati.
Hingga keesokkan harinya, ketika saya masuk ke ruangan beliau untuk meminta tanda tangan perihal pekerjaan. Pak Manager mendadak bercerita mengenai keikutsertaanya dalam sebuah lomba blog yang diadakan oleh sebuah komunitas blog. Berhadiah jalan-jalan ke Hong Kong Disneyland.
Hmmm, belum-belum udah cerita yang enak-enak nih. Ohya, sebelumnya beliau sudah tahu kalau saya juga menulis di blog, tapi masih seputar personal.
Beberapa tulisan saya di blog dikomentari oleh Pak Manager, duh senang dong ya kalau ada atasan yang care dengan bawahannya, sampai-sampai personal blog saya dikunjungi.Nah, mulai dari hari itu saya seperti mendapat insight baru mengenai dunia blogging hingga akhirnyaย Pak Manager menjadi inspirasi saya menulis di blog.
Mau Meluangkan Waktu Untuk Menulis
Menulis serius seperti yang diutarakan Pak Manager kepada saya, adalah benar-benar menekuni apa yang akan kita tulis di blog.
Minimal sebulan sekali ada 1 tulisan tayang di blog kita, bisa tentang apa saja terutama pengalaman-pengalaman sendiri. Sehingga blog kita hidup dan orang lain senang membaca tulisan-tulisan kita.
Mau Belajar Mengenai Detail Blogging
Meski sibuk dengan pekerjaannya, tapi Pak Manager masih menyempatkan waktu belajar hal baru. Terutama mengenai rahasia dapur blogging, seperti SEO Off Page, SEO On Page, dan lain-lain.
Sama halnya ketika kita menseriusi sesuatu … everything is never ending learning. Bahkan sampai sekarang pun saya masih upgrade knowledge tips dan trik seputar blog.
Apalagi kan blogging ini termasuk dunia teknologi, di mana perkembangan teknologi itu cepat sekali. Kalau tidak mau belajar ya akan tertinggal.
Mengajarkan Saya Berkomunitas
IDBlogNetwork adalah komunitas pertama saya di dunia blog, itupun berkat ajakan Pak Manager, akhirnya saya ikut dalam komunitas tersebut.
Dengan berkomunitas saya jadi punya teman-teman baru berbagi pengalaman dan cerita seputar blog.
Terima kasih, Pak Setyo … atasan saya yang tetap rendah hati meski ia punya banyak pengalaman, baik di dunia blog maupun di pekerjaannya.
Bukan hanya menulis saja, bahkan dari dunia blogging saya seperti menemukan keluarga baru.
Perjalanan Menulis Blog
Multiply
Dimulai sejak lahirnya butterflyonme.multiply.com … adalah alamat blog pribadi pertama, saya bikinnya di Multiply yang saat itu sedang happening. Sebelumnya pernah juga nulis sih menulis blog lewat akun Friendster.
Tapi personally, di tahun 2007-2008 itu saya lebih banyak menulis di Multiply, platform blog hits pada zamannya yang sekarang berganti menjadi e-commerce.
WordPress
Yang kemudian sekitar awal 2010 pindah pindah ke platform wordpress dengan alamat bernama serupa butterflyonme.wordpress.com hehe.
Sama seperti blogger lawas lainnya (ciyeee lawas niyeee), menulis di blog masih seperti kita menulis diary tapi via online. Tulisan seputar cerita-cerita picisan masih mendominasi, apalagi waktu itu saya sudah berusia 27 tahun. Usia galau, sudah menjalin hubungan yang serius tapi tak kunjung menikah (situ curhat?!)
Bersama komunitas IDBlogNetwork, saya mulai paham apa itu PPC (pay per click), PPP (pay per post), adsense, SEO dan sebagainya. Wah wah it’s all about money ya … tepatnya Pak Manager mengajak untuk memonetisasi blog saya, hmmm.
Blogspot
Tak berlangsung lama, blog saya pindah ke platform blogspot agar bisa dipasang banner iklan. Padahalย pageviews blog saya belum ada apa-apanya wkwkwk.
Well, setidaknya platform blogspot ini cukup friendly sehingga penggunaannya mudah dimengerti untuk blogger pemula seperti saya dulu.
Meski dulunya saya masih belum paham tetek bengek blogging lainnya seperti pageviews, uniqueviews. Bahkan, blog saya belum TLD (top level domain) loh.
Cukup lama sayaMembeli Nama Domain
Lalu apakah saya mulai tergiur dengan pundi-pundi rupiah yang didapatkannya? Apalagi waktu itu saya masih belum terpikir …
“Kok bisa sih sebuah tulisan di blog dapat menghasilkan rupiah?” Ssst, awal-awal dulu saya masih bingung hahaha, apalagi ngeblog hanya sebatas menuangkan hobi menulis saya dan berbagi pengalaman.
Selebihnya pundi-pundi rupiah yang berhasil dikumpulkan dari ngeblog saya anggap bonus dari hobi yang bermanfaat.
Yang saya lakukan selanjutnya adalah, di tahun 2015 akhirnya saya membeli nama domain untuk blog saya sebagai awal mulai serius menulis di blog.
Apalagi setahun kemudian saya resign dari pekerjaan di kantor, menemani suami sekolah, ngeblog menjadi wadah melepaskan penat lewat tulisan.
Pak Manager yang sekarang menjabat Chief Operating Officer saja sampai sekarang masih serius menekuni blognya, masak saya enggak.
***
Tulisan ini diikutsertakan dalam rangkaian Nulis Bareng Ning Blogger Surabaya, dengan tema “Ceritakan tentang seseorang yang menginspirasimu untuk menulis/membuat blog.”
2 Comments. Leave new
Menulis blog menjadi menyenangkan saat kita menemukan mentor yang tepat
iya mbak, beliau ini yang pertama menggerakkan hatiku untuk menulis serius di blog … podo wes sm mbak Wulan Dalu hahaha, kita dulu bawahannya.