Assalamuallaikum … Syeikh Ahmad Saleem Sulaiman Abu Anza, salah satu imam dari Palestina ini akan hadir di seputaran Jawa Timur. Dalam rangka kegiatan safari dakwah bertajuk “Ramadhan 1440 Hijriyah Mencerahkan” yang bertujuan untuk menggalang dana pembangunan Rumah Sakit Indonesia Hebron di Kota Hebron Palestina. Dalam kunjungannya ini, selain memberikan tausiyah di beberapa masjid, beliau pun berkesempatan mengimami salat jamaah di masjid-masjid tsb.
Jadi ceritanya nih, kemarin sore (18Mei) sekitar satu jam perjalanan dari rumah menuju lokasi, bersama teman-teman papabear, saya sampai di suatu tempat tujuan … yakni Panti Asuhan dan Pesantren Muhammadiyah Al – Amin Putri Kepanjen. Di masjid dalam area ponpes, jelang jam berbuka puasa tak disangka-sangka saya berkesempatan mendengarkan tausiyah beliau (red:Syeikh Ahmad Saleem Sulaiman Abu Anza) pun seputar pengalamannya selama tinggal di jalur Gaza … Alhamdulillah. Meski beberapa penggalan tausiyah beliau tidak dapat saya dengarkan dengan khidmat karena babybear sempat rewel sedikit hihihi, tapi dengan melihat sosok imam Palestina tsb hati saya bergidik.
“Ya Rabb, kuatkanlah saudara-saudaraku di bumi Palestina sana.” Apalagi ketika saya melihat raut tatapan wajah syeikh Ahmeed Saleem, yang lebih sering menatap nanar. Bahkan ketika ditanya, sosok bapak dari dua puteri ini menuturkan bahwa jikalau boleh memilih, ia lebih memilih dilahirkan di Indonesia 🙁 Ya Rabb.
Tentunya tausiyah beliau disampaikan dalam bahasa Arab dengan Ust. Amin selaku pemimpin ponpes sebagai penerjemah. Dampak psikis dari serangan bom Israel itu begitu nyata terurai dalam tiap kata yang sampaikan di depan para jamaah masjid sore itu. “Subuh itu saya masih melihat anak kecil itu mengikuti salat jamaah di masjid, siang harinya ia sudah tak nampak. Pun kawan saya, malam itu ia masih mengimami salat di masjid, esoknya ia pun telah tiada.” innalillahi wainnaillahi roji’un …
Bertubi-tubi mereka menyerang, namun keimanan kami pada Allah SWT akan tetap teguh dipegang, pun anak-anak kecil sekalipun. Hal tsb benar-benar mengetuk hati saya untuk selalu bersyukur bahwasanya saya masih bisa hidup damai, aman, dan tentram di sini. Sementara nan jauh di sana saudara muslim saya barang sedetik pun bisa saja meninggal karena serangan bom Israel … Ya Rabb.
Benar-benar pengalaman baru buat saya, yang biasanya saya hanya menyaksikan saudara di Palestina melalui siaran televisi maupun timeline di media sosial. Namun Sabtu kemarin (18Mei) bisa langsung bertemu dengan salah seorang saudara muslimin dari Palestina. Pun mendengarkan tausiyah langsung dari seorang imam Palestina, Syeikh Ahmad Saleem Sulaiman Abu Anza. Namun sayang saya tidak sampai hati mengabadikan potret beliau ketika berada di mimbar, selain saya sungkan juga hanya bisa tertegun ketika melihat sosoknya.
Sungguh, saya tak bisa membayangkan apa kira-kira yang ada dalam benaknya, di satu sisi di belahan bumi ini begitu damai tentram, sedang di sisi lainnya bom serangan sewaktu-waktu bisa saja datang menghujam T_T
***
Kegiatan tsb sejatinya merupakan agenda tahunan daripada kegiatan sekolah pak suami, dan biasanya saya juga turut serta menghadirinya mulai dari awal kehamilan babybear, tahun lalu si kecil belajar berjalan, hingga kemarin kami bertiga kembali berkumpul bersama anak-anak yatim. Allahu Akbar, karena menurut saya ini adalah suatu kesempatan berharga guna melatih keimanan si kecil sejak dini, juga agar kami sekeluarga selalu istiqomah.
Wa’allaikumussalam … Ramadan Kareem 🙏