THE FOREST ~ whatever yyou do, don’t leave the PATH [foto by wiki] |
SINOPSIS
Sarra dan Jess Price (Natalie Dormer) merupakan kembar identik beda warna rambut, yang satu blonde sedangkan Jess brunette kek Anastasia Steele [haiyaaah]. Keduanya mendadak benar-benar terpisah sejak Jess dikabarkan menghilang dan mati bunuh diri di sebuah hutan di Jepang, setelah mengikuti kegiatan darma wisata yang diadakan sekolah tempat Jess bekerja sebagai seorang guru Bahasa Inggris.
Ntah ya, apa sodara kembar itu memang sedemikian dekatnya sehingga Sarra bisa merasakan kalo Jess ini belum lah meninggal seperti yang telah dikabarkan. Terlebih meninggal karena bunuh diri, Sarra bersikeras terbang ke Jepang untuk mencari sendiri keberadaan sodara kembarnya tsb. Sara yakin kalo Jess hanyalah tersesat di dalam hutan Aokoigahara. Hutan lebat yang terletak di sebelah barat laut Gunung Fuji yang terkenal itu.
Sesampainya di sebuah pusat informasi hutan Aokigahara, Sarra menanyakan update kabar dari Jess. Petugas justru membawanya ke ruang basement untuk menunjukkan sesosok jasad yang mereke duga itu adalah Jess. Feeling dan firasat Sarra tidak bisa dibohongi, dan benarย bahwa jasad mayat yang ditemukan rangers [polisi hutan] tsb bukanlah milik Jess. Sarra pun makin bersemangat untuk segera bergegas masuk ke hutan, meskipun beberapa penduduk asli sana sudah mewanti-wantinya.
Aokigahara Forest ::sumber xojane[dot]com |
Keberadaan Yลซrei yang dipercaya menguasai hutan tsb amatlah sangat dipercaya oleh warga Jepang, pun seorang wartawan dari majalah traveling Australia sekalipun. Aiden (Taylor Kinney) yang ia jumpai di bar penginapan menyarankan agar Sarra tidak pergi sendirian ke dalam hutan untuk mencari Jess.
[#flashback] Saat itu menjelang maghrib, bad timing indeed. Path yang seharusnya bukan menuju goa, namun ntah bagaimana bisa berubah. Penunjuk arah seharusnya berbelok ke arah kanan. Pertigaan yang menjadi awal perjumpaan saya dengan dunia lain. ~ trus story of mine.
Keesokkan harinya Aiden yang sudah lama tinggal di Jepang sampai fasih berbahasa Jepang akhirnya turut membantu menemani Sarra mencari Jess, dengan ditemani seorang guide bernama Michi (Yukiyoshi Ozawa).
“Aokigahara is notoriously devoid of sound,ย feels touched by the death.ย At least once I really thought some other hikers were coming up behind me. There was nobody there.” ~ Pengalaman nyata dari salah seorang netizen yang tinggal di Jepang. xojane[dot]com dikutip tanggal 15 Januari 2016
Pun demikian ketika mereka bertiga mulai memasuki hutan tsb. Sarra berulang kali seperti sedang mendengar teriakan sodara kembarnya, namun kemudian suara tsb menghilang ditelan kesunyian. Sarra tertegun beberapa saat, Michi membuyarkan lamunannya “Jangan percaya apapun yang kalian lihat, terlebih hal-hal buruk.” “They just play with your mind!”
Nggak lama ketika hari hampir gelap, sebuah tenda berwarna kuning lengkap dengan barang-barang Jess berikut pakaian yang terjemur. Ditemukan di tengah hutan, Sarra yakin Jess sudah berada di dekatnya, maka dari itu ia pun menolak ajakan Michi untuk kembali keesokan hari saja. Daripada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Namun ya itu tadi, Sarra makin bersikeras untuk tetap tinggal di tenda tsb, berharap Jess sewaktu-waktu kembali ke tendanya.
Aiden ya mana tahan ngelihat wanita secantik ini sendirian di tengah hutan berbahaya macam Aokigahara ini, mau nggak mau ia ikut menemani. Michi nggak bisa nerkata apa-apa lagi. “Don’t go anywhere, just stay here!” Michi kembali mengingatkan
Kenyataan tidak seindah hutan yang digadang-gadang merupakan tempat bunuh diri dengan korban terbanyak #2 di dunia, di mana keesokan paginya Aiden nggak sampai hati melihat telapak tangan Sarra yang terluka parah akibat semalam terjatuh karena gangguan dari beberapa penampakan yang ia lihat. Duh kan, udah dibilangin jangan kemana-mana. Ketegangan dimulai hari ini, bersiap yak hihi
KLIMAKS
Beragam halusinasi mulai menghantui Sarra, Aiden pun sampai dibuat frustasi karenanya. Mulai dari aliran sungai yang sebentar ke kanan sebentar berubah ke kiri. Ngebuat Sarra sedikit ragu apa iya Aiden ini orang baik, hingga akhirnya Sarra menyita handphoneย Aiden. Dan Sarra menemukan foto Jess ada di dalam gallery‘nya. Halusinasi tsb semakin memperburuk keadaan, sontak Sarra lari terbirit-birit menjauh dan sempat menghilang dari pandangan Aiden.
Sarra terperosok ke dalam lubang, kemudian apakah halusinasi sosok dan suara Jess makin memperparah pikiran Sara yang kalut atau sebaliknya ya??? “Oh Sarra….”
Daripada penasaran, melipir aja laaah weekend ini…dijamin nggak nyesel buat pemburu adrenaline rush hihihi.
PS
Sempat mengira lokasi pengambilan syuting film ini benaran di Hutan Aokigahara, ternyata?! Pemerintah Jepang tidak memberikan ijin untuk diadakan syuting di sini, yaaa terlepas di hutan tsb tiap tahunnya sekitar 100 orang ditemukan mati bunuh diri. Hingga akhirnya lokasi diganti diย Tara Mountain, Serbia.
Di Jepang, angka kematian yang tinggi karena bunuh diri sudah bukan rahasia umum lagi, bermaksud mengurangi angka tsb. Di sekitar hutan Aokigahara banyak dijumpai kalimat-kalimat persuasif. Dengan maksud menyadarkan mereka yang berniat bunuh diri tadi, duh kok serem gini.
papan kalimat persuasif di film ::sumberย fatmovieguy[dot]com:: |
papan kalimat persuasif di hutan Aokigahara ::sumber xojane[dot]com |
[translated]ย “Let’s think once more about the life you were given, your parents, your brothers and sisters, and children. Don’t suffer alone first please contact somebody.” ~ xojane[dot]com
Terlepas hutan Aokigahara dibuat jujugan untuk mengakhiri hidup, buat yang doyan masuk hutan jangan sekali-kali melamun ya cantik [suer pas nulis pesan ini jantung saya ikut berdegub].
Ketika di hutan Cangar, penampakan makhluk-makhluk tak kasat mata mulai menghantui saya. Padahal bukan karena saya melamun, tapi sepertinya mereka emang doyan kali yaย bermain-bermainย dengan kita. Apalagi gegara kita yang ujug-ujugย sowanย ke rumah mereka [red: goa di hutan yang saya masuki karena salah arah tadi].
Tak dipungkiri, mereka makin bersuka cita mempermainkan alam pikiran bawah sadar kita. Jangankan di dalam hutan, siang bolong aja kadang mereka doyan banget menggoda manusia dengan berbagai cara. Cuekin aja meskipun mereka notabene ya emang berada di sekitar kita, namun jangan lupa kalo kita punya Sang Maha Kuasa yang jauh lebih dekat, sedekat urat nadi kita. Jadi jangan takut,ย stay focus!
RESULT
Plot twist?? Tapi sayangย rating IMDb cuman asik nongkrong di poin 5.4/10. Namun film ini berhasil membuat saya menutup mata, hahahaha kenapa belakangan jadi cemen gini yak. Instead of dibilang film horor, kritikus film banyak yang berkomentar kalo film-film horor kebanyakan merupakan mental scary doang. Jadi saran saya, jangan nonton film beginian kalo pas lagi migrain. Dijamin makin pusing hahaha.
Genre: Horor
Produser: David S. Goyer, David Linde, Tory Metzger
Sutradara: Jason Zada
Produksi: Lava Bear Films
Durasi: 95 menit
Cast: Natalie Dormer, Taylor Kinney, Yukiyoshi Ozawa, Eoin Macken
Tahun: 2016
10 Comments. Leave new
Uwaaaa, aku baca sampe abis ternyata mengandung spoiler wkwkwkw… Hahaha denda, dendaaa!!!!
Mau nyoba nonton juga tetep sih wkwkw, ceweknya kece banget sih (sejak ngeliat dia di serial Elementary jadi musuhnya Sherlock Holmes).
aaaaaaah makasiiih diingetin soal spoiler, kalo ngereview film gini selalunya keenakan curcolnya sampe gk nyadar jatuhnya spoiler hihi ^^v
Pengennn nonton pakek banggeet
asiiiik ada temennya doyan beginian ๐
Serem ah.. ga berani nonton nya
Tutup mata.. tutup mata.. biar gx kliatan…
semalam mau nonton ini kata suami saya film horor ihh ogah dah hahahah makasih reviewnya ๐
Padahal ini masuk dalam list film horor paling ditunggu 2016 oleh Yahoo! tapi kalau melihat dari trailer nya sih memang agak kurang meyakinkan. Tapi tetep saya pengen nonton *secara suka nonton horor model dedemitan begini. Tapi di Semarang belum main. Nggak tahu masuk apa enggak ya nih film?
Baca reviewnya, gak tertarik buat nonton deh. Bukan tontonanku ๐
Penasaran, tapi kok serem ya >_<
Tapi happy ending gak mbak?