The Dressmaker, saya tuh kebiasaan banget kalo milih film pasti yang dilihat duluan pemeran utamanya. Ya iya sih, semua juga gitu yak. Apalagi pas ngeliat pemeran utamanya si aktris cantik Kate Winslet yang ngehits sejak film Titanic, terakhir nonton filmnya di mana ia memerankan tokoh antagonis di The Divergent Series sebagai Jeanine Matthews. Ciri khas pemeran antagonis ya nyebelin banget, apalagi di situ dia angkuhnya minta ampun.
Lupakan si angkuh Jeanine, lanjut ke film The Dressmaker yang diangkat dari novel karangan Rosalie Ham dengan judul yang sama. Biasanya kan kalo udah baca novel, kadang filmya nggak sesuai ekspektasi. Nah, kan saya emang nggak baca novelnya, tapi filmnya recommended banget buat dijadikan tontonan akhir pekan kamu. Iya kamu, weekend bersama abangย Liam Hemsworth [eh].
Iyaaa, abang Liam juga maen di sini…meskipun endingnya hmmm [kasih spoiler nggak yaaaa]. Tonton sendiri aja deh, biar seruuu.
Dungatar
Hanyalah kota fiksi in the middle of nowhere di daratan Australia. Menonton filmnya seolah-olah kita diajak ke masa lampau, pun begitu saya kepo di akun Instagram dengan hestek #dungatar #thedressmaker and so on. Mungkin gegaraย setting film ini sekilas mirip film coboy yak, jadi brasa jadul banget. Di mana jalanan berdebu, gersang, tandus, jarang terdapat pepohonan, rumah-rumah yang terbuat dari kayu kebanyakan.
![]() |
mirip film coboy kan?! |
Belum lagi karakter penduduknya yang narrow minded. Satu gosip mulai tersulut, seisi kota bakalan ngeh. Nggak pandang bulu, melihat asal muasal, asalkan ia punya “power” sok silahkeun gosipin eikeh! Kate Winslet yang memerankan Myrtle “Tilly” Dunnage “wanita terkutuk” yang datang kembali ke kota asalnya, dengan predikat
seorang pembunuh. Iya, ia rela datang kembali ke kota asalnya demi sebuah kebenaran yang ia sendiri aja gagal memahaminya. Ditemani sosok pria gentleman semacam Teddy McSwiney [Liam Hemsworth], pastinya masa sulit di awal ia mulai menjajaki kembali kota asalnya agak sedikit terbantukan “Bang, bahu mana bang.” eaaaa.
Myrtle “Tilly” Dunnage
Usia boleh 40, tapi siapa yang bisa berpaling dari cewek seksi asal Inggris ini, kalo pas nonton pertandingan football dengan outfit total from top to toe cem gini “When you doubt, wear RED.”
![]() |
ganti kostum, teteeep aja cekcih >.< |
Balik ke kampung halaman dengan membawa predikat negatif dan dikelilingi oleh orang-orang yang berpikiran sempit, nggak serta merta membuat Tilly mengisolasi diri dari pergaulan. Ia tetap percaya diri, padanan gaun keseharian Tilly yang anggun dan berkarakter berhasil memukau seluruh penduduk Dungatar. Mau maen golf aja kostum kudu okeh cyiiin! Lambat laun berbekal kepiawaiannya menjahit, ia berhasil merubah kampung halamannya yang kudet [kurang update] fashion menjadi semacam tempat catwalk dadakan hihihi. Banyak penduduk sekitar yang akhirnya rame-rame memesan gaun ke Tilly “Wani pirooo?” :p
![]() |
main golf, teteap kudu fashionable |
![]() |
Nggak banyak yang tahu kalau ilmu jahit menjahitnya didapatkan dari Madeleine Vionnet, sewaktu ia bekerja di
Paris.
[Baca juga: Couleur de Peau: Miel]
Yaaa, meskipun ibunya lah, Molly Dunnage [Judy Davis], yang lebih dulu mengenalkan dunia jahit menjahit kepadanya. Akting Judy Davis sebagai wanita tua pecandu alkohol, yang agak-agak juga berhasil menyabet penghargaan Best Supporting Actress loh.
![]() |
Gertrude “Truddy” Pratt
Truddy [Sarah Snook] sang cinderella, yang sehari-harinya berkutat dan menjaga toko milik keluarga pun berubah dari itik buruk rupa menjadi angsa putih berbulu cantik. Ia mendadak menjadi pusat perhatian seorang pria yang baru saja kembali ke kampung halamannya, William Beaumont [James Mackay], ketika gaun cantik hasil rancangan Tilly berhasil memukau di acara pesta dansa.
Bak gayung bersambut, ortunya kan ngebet banget tuh pengen punya mantu horang kayaaah, singkat cerita dilamar deh. Nah, pas fitting gaun pengantin pun, mereka sampai kejar-kejaran demi mendapat pujian kalo gaun yang dikenakan putrinya membuatnya tampak bak putri raja hihihi.
![]() |
at the ball dance |
![]() |
a wedding dress |

Best Costume Design
Mata saya begitu dimanjakan dengan taburan gaun-gaun cantik haute couture hasil rancangan Tilly Dunnage, padahal durasinya hampir 2 jam loh. Jadi, nggak salah kalau The Dressmaker berhasil menyabet 13 penghargaan di ajang AACTA Awards (The Australian Academy of Cinema and Television Arts Awards), salah satunya Best Costume Design yang kesemua gaun tsb didesign oleh Margot Wilson dan Marion Boyce.
Kalo kalian akan atau sedang berada di Victoria Australia tepatnya di seputaran Rippon Lea House and Garden, coba deh berkunjung ke sana. Karena di rumah tua bergaya lawas tsb, mulai dari 22 April s/d 31 Juli sedang diadakan pameran bertajuk The Dressmaker Costume Exhibition. Penyelenggaranya adalah The National Trust
bekerja sama dengan Film Art Media, rumah produksi yang memproduksi film
tsb.
Secrets, gossip amd scandal are back in fashion ~ The Dressmaker
Bersama Judy Davis, ketambahan pulak si abang ganteng Liam Hemsworth, menjadikan film ini begitu kuat berkarakter. Hmmm mungkin karena akhirnya yang [teeet…don’t spoiler pleaseee]. Apalagi The Dressmaker sukses membawa predikat sebagai The Best Film dari 5th AACTA Awards. Tilly si wanita terkutuk makin membuka mata saya bahwasanya nggak selamanya orang yang tersisihkan, masa kecil yang selalu dibully, akan hidup selamanya bak katak dalam tempurung. Raise your head and conquer the world. Happy watching ^^

—————————————————
Genre: comedy drama
Produser: Sue Maslin
Sutradara: Jocelyn Moorhouse
Produksi: Film Art Media, Screen Australia
Durasi: 1jam 58min [118 menit]
Cast: Kate Winslet, Judy Davis, Liam Hemsworth, Hugo Weaving
Tahun: 2015
All photos taken from:
pop.inquirer.net
pinterest.com
abc.net.au
thefilmexperience.net
cleo.com.sg
femail.com.au
giphy
4 Comments. Leave new
Akting Kate selalu okeh. Menurut aku, dia bakalan jadi the next Merryl Streep.
BTW, salam kenal ^_^
makasih reviewnya, sangat membantu
Itu bajunya melorott wkkwkwkwkw
Thanks review nya, btw pas kejar2an camer ama camen itu kalo kata aku sih si camer ini sengaja pngen gagalin pernikahan anaknya, krn ada mitos calon pngantin cowok ga boleh liat calon cw nya pake baju nikahan sebelum harinya, si emak emang awalnya kan ga setuju kan. CMIIW