Puasa tahun 2021 ini merupakan puasa pertama sekembalinya kami dari merantau ke kota sebelah. 5 tahun tinggal di Malang, kemudian balik lagi ke Surabaya itu rasanya nano-nano.
Perubahan yang paling ekstrim terjadi adalah cuaca, siapa sih yang nggak tahu kalau cuaca Malang dan Surabaya itu bak bumi dan langit. Bagi saya, sepanas-panasnya Malang, enggak ada apa-apanya dibanding panasnya Surabaya. Sumuknya menusuk kalbu meeen!
Alhasil puasa kali ini bisa dibilang saya sempat terserang virus mager alias malas gerak. Hari pertama sampai kedua saja saya lalui di rumah mertua, yaaa paham lah ya kalau di sana nggak bakalan deh ikutan masak haha.
Kalau di rumah mertua atau rumah ortu Alhamdulillah sudah tersedia semua, jadi ya tinggal sahur dan berbuka saja… kurang menantang memang, tapi cukup lah ya untuk menyeimbangkan kewarasan saya.
Jadi bisa kebaca kan kalau puasa kali ini saya lumayan sering melipir ke rumah mertua, dan ortu supaya Mamabear nggak perlu repot menyiapkan menu buka dan sahur haha duh jangan ditiru ya.
Hingga suatu hari balada Asisten Rumah Tangga dimulai, mbaknya galau setengah mati karena anaknya nggak bisa ditinggal kerja… jadi sering nggak masuk, hingga akhirnya ia sadar diri dan mengundurkan diri sendiri.
Oke, perjuangan di mulai! Setelah selama 5 tahun di Malang kemarin saya juga dibantu ART, mulai dari hamil sampai si kecil berusia 3.5 tahun. Di situ saya terbantu banget dengan kehadirannya, mbak ART-nya jg Alhamdulillah koperatif. Jadi selama di Malang nggak ada kendala sama sekali.
Okeh kembali ke cerita mbak ART di Surabaya yang mengajukan resign, keesokan harinya mulai lah bersih-bersih rumah sendiri. Mau nggak mau ya, magernya harus dihilangkan dong, masak iya rumah berantakan, ujung-ujungya membuat harimu tidak produktif.
Makanya, magernya jangan diterus-terusin dong! [pecut diri sendiri]. Yaaa, meski beberes rumah itu lumayan menguras energi, karena bertepatan dengan bulan puasa pisan. Alhasil beberapa menu berbuka dan sahur kami mengandalkan layanan pesan antar online, sumpah inovasi GoFood dan GrabFood ini membantu buibu sekali!
Selanjutnya saya seorang Ibu Rumah Tangga beranak satu, yang meski di rumah saja tetapi harus tetap produktif dong. Produktif dalam artian saya harus bisa mengurus rumah, suami dan anak walau tanpa ART… fighting!
Niat harus dimulai dari diri sendiri
Masak iya semua-semuanya mager, malas masak, malas mandi, malas beberes… duh jangan sampai deh ya.
Karenanya mulai dari diri sendiri, rumah yang kita tinggali ini mau dibawa ke mana nih? Dibiarkan berantakan bikin mata sepet, atau indah bersih cemerlang bikin happy syalalala? Hayooo pilih mana?
Atur waktu sebaik mungkin
Time management yang tepat mutlak diperlukan, meski si kecil belum bersekolah bukan berarti saya trus leyeh-leyeh manjah seharian di rumah.

Mengepel, menyapu bisa dilakukan malam hari. Esoknya tinggal menyetrika baju saja, jadi energi saat puasa tidak terforsir
Kalau perlu susun to-do list di buku jurnal supaya jels besok apa saja yang mau kita kerjakan, atau minimal tulis di catatan kecil supaya tidak terlupa.
Jangan terlalu memforsir (memaksakan) diri
Rumah bersih, cucian nggak menumpuk, setrikaan apalagi, trus harus memasak, eh masih ketambahan merawat geng hejo alias koleksi tanaman hias yang tersebar di teras, di kolam dan atas jemuran hahaha.
Kebayang kan ya kalau semua harus dikerjakan dalam satu waktu, dan anak jangan lupa harus kepegang juga dong. Masak iya kita seharian hanya mengurus rumah sementara si kecil diabaikan. Saya jemur baju kelamaan aja dia sudah protes hahaha.
Karenanya pilah mana pekerjaan rumah yang sekiranya urgent untuk segera dikerjakan, karena tangan kita cuma ada dua, waktu dalam sehari cuman ada 24 jam. Syukur-syukur bisa dikerjakan semua ya.
Jadi gunakan waktu yang ada tersebut dengan sebaik-baiknya, tapi jangan lupa tubuh kita pun perlu rehat ya. Jadi jangan terlalu memforsir energi, sayang badannya dan juga demi menjaga kewarasan kita.
Ketiga tips barusan sudah saya lakukan walau di rumah tanpa ART, dan posisi saya sebagai Ibu Rumah Tangga ya. Kalau kalian ibu-ibu bekerja, tinggal menyesuaikan saja dengan kemapuan kalian.
Ohiya jangan lupa, untuk melibatkan peran suami dalam hal ini, baiti jannati. Rumah yang nyaman, teduh dan adem tercipta berkat kerja sama semua anggota keluarga di dalamnya. Jadi, yuk ajak suami beberes rumah juga hehe π
***
Tulisan ini diikutsertakan dalam BPN 30 Days Ramadan Blog Challenge 2021, dengan tema hari #23 “Tips Meningkatkan Produktivitas Saat Puasa.”