Selingkuh Salah Siapa? – “Saat mendengar kata selingkuh, siapa yang kau salahkan?” saya tertegun dengan pertanyaan tersebut, bukan saya saja sih ternyata teman lainnya pun kesulitan dengan tema minggu ketiga ini haha.
Selingkuh menurut KBBI adalah …
seΒ·lingΒ·kuhΒ aΒ 1Β suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri; tidak berterus terang; tidak jujur; curang; serong;Β 2Β suka menggelapkan uang; korup;Β 3Β suka menyeleweng;
(((((suka menyeleweng)))) Nah loh! Selingkuh hati gitu maksudnya? Atau seketika teringat The World Of The Married, drama Korea terhits tentang selingkuhan. Duh berat nih yang bahasannya.
“Trus siapa yang kau salahkan, Marimar?”
Why Men Don’t Listen and Women Can’t Read Maps
Mendengar kata selingkuh, mendadak teringat buku psikologi yang pernah saya baca. Karangan pasangan Pease, penulis asal Australia. Allan Pease dan Barbara Pease, Why Men Don’t Listen and Women Can’t Read Maps.
Tulisan-tulisan seputar relationship di buku yang terbit di awal tahun 2000-an ini kebanyakan sudah melalui penelitian lebih dulu. Dari A sampai Z dibahas tuntas, sedangkan topik selingkuh ada pada bagian 10. Marriage, Love And Romance.
Di situ terpampang nyata, bahwasanya
“How men can separate love from sex”
Awww! Makanya pria lebih sering berinisiatif melakukan perselingkuhan lebih dulu.
Pun berdasar penelitian 90% pria lah yang lebih banyak memulai selingkuh. TAPI, pada akhirnya wanita yang terperosok ke dalam perselingkuhan tersebut, dan itu sebanyak 80% loh.
Hah, kok bisa?
Jika pria dan wanita berselingkuh
Kalau si pria tercyduk telah berselingkuh … bisa dipastikan pria tersebut akan mendapat pertanyaan WAJIB “Apakah kau mencintainya?” dan apa jawab mereka? “Tidak!”
“For a man, sex is sex and love is love, and
sometimes they happen together.” [red: bagi seorang pria, seks adalah seks dan cinta adalah cinta, dan kadang-kadang itu terjadi bersama] – halaman 264
Nah loh, jelas aja kita (((((kita))))) sebagai wanita kebanyakan enggak terima dengan jawaban tersebut, pasti lah penasaran kan “Kok bisa sih nggak cinta tapi bisa hohohihi?” *eh masih penasaran aja haha.
Skandal Selingkuh
Kalau mau lihat skandal selingkuh dikulik saja para pesohor luar seperti pasangan Beckham. Rame banget kan waktu David Beckham selingkuh dengan asisten pribadinya Rebecca Loos.
Meski mantan pemain MU ini mempunyai skandal perselingkuhan lebih dari sekali [red: 7 kali] tapi Victoria bisa woles menanggapi isu-isu tersebut. Bahkan pada skandal terhits dengan Rebeca Loss ini, Victoria justru mengatakan hal tersebut malah makin memperkuat hubungan rumah tangganya. Yayaya, salut sih dia bisa mampu bertahan diterpa badai hingga lanjut beranak 4 … wow!
Entah terbuat dari apa hati neng Victoria Beckham ini, atau jangan-jangan dia pernah membaca buku ini juga *eh
Nggak cuman si David saja yang beruntung loh, juga pasangan Bill dan Hillary Clinton yang gempar dengan skandal mbak Monica Lewinsky. Dan lagi, sang istri masih bisa memahami suami ckckck.
“It is still unclear exactly where love is situated in the brain, but research indicates that a woman’s brain has a network of connections between her love centre and her sex centre (the hypothalamus), and the love centre needs to be activated before her sex centre can be switched on.” [red: Penelitian menunjukkan otak wanita memiliki jaringan koneksi antara pusat cintanya dan pusat seksnya (hipotalamus), dan pusat cinta perlu diaktifkan sebelum pusat seksnya dinyalakan] – halaman 264
Hal yang berbeda terjadi jikalau yang berselingkuh si cewek, ya udah babar blas dah tuh hubungan mereka. Contohnya banyak loh. Seperti yang pernah terjadi pada mantan pasangan yang sampai sekarang masih dibicarakan, pasangan “RobSten” Robert Pattinson dan Kristen Stewart.
Meski sempat dipertahankan namun hubungan yang sudah berjalan sekitar 3 tahun tersebut akhirnya bubar jalan begitu mbak Kristen tercyduk selingkuh dengan rekan kerja alias sang sutradara.
Juga yang saya sayangkan, Liam Hemsworth dan Milley Cyrus, nggak sampai setahun umur pernikahan mereka. Disebabkan oleh Miley yang gosipnya juga menyukai sesama wanita huhuhu.
Hmmm, itulah … namanya juga wanita, pasti apa-apa lebih terbawa oleh perasaan ketimbang logika, nah … begitu pula dengan urusan selingkuh. Makanya jangan mau jadi pelakor ^vv
Selingkuh salah siapa?
“Salah gue? Salah temen-temen-temen gue? Salah siapa?” Hayo loh balik lagi ditanya salah siapa?
- Apakah salah si suami?
- Apakah salah si istri?
- Apakah salah si pelakor?
Di channel YouTube Merry Riana pernah mengatakan dengan singkat, kalau sampai perselingkuhan itu terjadi … yang SALAH ADALAH si SUAMI dan ISTRI.
Itu menurut Merry Riana, sedangkan saya tidak setuju karena bukan perkara SIAPA.
Menurut saya perselingkuhan bisa terjadi karena ada yang salah, yakni KOMUNIKASI.
Kok bisa? Pada umumnya terjadi perselingkuhan karena kurangnya komunikasi antar kedua pasangan. Di mana si suami maunya ini, sementara si istri tidak paham maunya suami apa.
Sering kan kita dengar artis-artis ketika bercerai preskon kemudian terucap “Kurangnya komunikasi.” sebagai alasan perceraian mereka. Atau lagi “Kurang cocok.” ya sampai kapan pun pria dan wanita itu enggak akan bisa cocok, anak kembar saja bisa berbeda.
Nah, coba deh kalau keduanya dikomunikasikan dengan baik, diobrolin dengan tenang pasti lah insya Allah perselingkuhan itu tidak akan terjadi. [ngomong doang enak ya] ^^v
Semoga tidak ada selingkuh di antara kita, aamiin. Menjaga hubungan menjaga hubungan dengan suami dan istri itu penting juga supaya kupu-kupunya enggak lenyap begitu saja.
Meski pada kenyataannya tak jarang nih dalam pernikahan sekalipun, cinta lain itu bisa hadir. Apalagi mbak Asma Nadia dalam bukunya “Sakinah Bersamamu” pernah menuliskan kalau cinta lain itu adalah anugerah dari Yang Maha Kuasa.
Tentang bagaimana kita menyikapi cinta lain tersebut, nah hal itu bisa berbeda loh ending-nya. Wah, wah … wah. Bisa panjang lagi nih bisa-bisa bahasannya hahaha.
**
Udah deh cukup sampai di sini saja jawaban dari saya tentang “Selingkuh Salah Siapa?” kalau kalian sendiri, kira-kira salah siapa sih?
***
Tulisan ini diikutsertakan dalam rangkaianΒ Nulis Bareng Ning Blogger Surabaya, dengan tema “Saat mendengar kata selingkuh, siapa yang kau salahkan?”
1 Comment. Leave new
Kalau saya, yang salah ya yang selingkuh.
Udah gede kok, udah tahu mana yang benar, mana yang enggak, tapi selingkuh kek anak abegeh π
Mau komunikasi baik atau buruk, selama pasangan mengerti bahwa komitmen pernikahan itu adalah berjuang hidup berdua, palingan yang dilakukan ya pisah.
Selingkuh itu kelakuan orang pengecut, dan mau apapun alasannya, saya rasa nggak bisa dibenarkan.
Dulu, waktu masih ada acara TV masihkah kau mencintaiku, sering banget tuh, ada pasangan yang terlihat harmonis, komunikasi lancar, tahu-tahu ada kenyataan, ternyata suaminya punya istri lagi di luar.
Makanya dulu saya berpikir, menikah sejatinya bukan hanya komunikasi saja, akan tetapi perjuangan untuk selalu saling memberi dan memberi.
Kadang tidak perlu semua kudu dikomunikasikan, saling pengertian karena udah ‘selesai dengan diri sendiri’ juga bisa menjamin langgengnya pernikahan.
Eaaaa…
Note : kebanyakan baca novel keknya saya, wakakakakaka