Masih nggak zamannya Smartfren ketika berbasis CDMA, dan sekitar tahun 2006 tersebut saya sempat menggunakan hape Smartfren sebagai produk bundling-nya. Tahun segitu sih masih zamannya hape inject lengkap dengan kode ESN (Electronic Serial Number), keluaran ZTE hape berwarna hitam tipis yang praktis di bawa ke mana saja.
Ya ampun zamannya hape inject dengan ESN ini terdengar lawas sekali nggak sih? Atau jangan-jangan malah ada yang nggak paham nih hehe ^^v
Dalam perjalanannya di tahun 2015 lagi-lagi saya mengikuti perkembangan Smartfren, dengan hadir pada event Smartfren Network Drive Test 4G LTE di Surabaya.
Keliling kota Surabaya sekaligus drive test jaringan 4G LTE Smartfren yang pada saat itu masih menggunakan teknologi CDMA, sembari melakukan kegiatan CSR di beberapa SMA Negeri di Surabaya.
Seperti biasa, Smartfren juga mengeluarkan bundling produk handphone, adalah Andromax yang merupakan smartphone bikinan Smartfren sendiri. Lumayan awet lah, meski sempat bootloop beberapa kali haha.
“You are cruising along, and then technology changes. You have to adapt.”
Teknologi berkembang pesat, selang 2 tahun berikutnya pada tahun 2017 Smartfren bertahap memberhentikan layanan CDMA dan melakukan migrasi total dari teknologi CDMA ke teknologi 4G.
Soal kecepatan sejak memakai provider Smartfren dari zaman CDMA hingga 4G ini tidak pernah menemui masalah. Meski sinyal Smartfren tidak meng-cover seluruh wilayah Indonesia, setidaknya di kota besar seperti di Surabaya ini saya sudah bisa menikmati kualitas internet yang cepat dan mumpuni.
Smartfren Gelar Uji Coba Teknologi 5G Tahap Kedua
“Hasil uji coba ini tentu saja kita tunggu bersama, karena kita ingin melihat seberapa efektif penggunaan frekuensi tinggi untuk layanan 5G sehingga kita bisa me-review merencanakan kembali bagaimana pita frekuensi tinggi ini digunakan untuk layanan 5G di masa depan.” dikatakan oleh Bapak Mulyadi, ST., MT., selaku Direktur Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika. Pada opening speech acara pengujian 5G tahap kedua.
Yup! Seminggu lalu yakni tanggal 17 Juni 2021 Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan Smartfren menggelar pengujian 5G tahap kedua yang didukung oleh ZTE dan Qualcomm.
Uji coba sebelumnya sudah dilakukan 2019 lalu, dan perlu ditegaskan kembali bahwa uji coba kedua ini bukanlah bagian dari proses perizinan untuk menggelar layanan 5G ya.
Meski telah dilakukan uji coba dua kali, Smartfren belum bisa memastikan kapan dilakukan Uji Laik Operasi (ULO), sebagai syarat sebelum menggelar layanan 5G secara komersial. We’ll see ya… Smartfren pasti bisa!
Pada uji coba layanan 5G ini, Smartfren menguji jaringan tersebut di pita frekuensi Milimeter-wave (mmWave), merupakan satu spektrum yang belum pernah digunakan dalam layanan seluler.
Pada sambutannya Bapak Merza Fachys, President Director Smartfren mengatakan bahwa “Teknologi 5G merupakan teknologi yang sangat menjanjikan baik dari segi kapasitas, kecepatan maupun latensi. Jadi sayang kalau hanya digunakan untuk menonton TV streaming, browsing internet apalagi sekadar chatting.”
Maka dari itu dengan adanya pengujian ini mampu memberikan gambaran yang jelas, bahwa ketika nantinya teknologi 5G telah diimplemetasikan, diharapkan penggunaannya yang lebih variatif sehingga masyarakat serta industri mendapatkan manfaat besar bagi kemajuan dan perkembangan Indonesia.
Karena memanfaatan teknologi 5G bagi masyarakat umum, industri, kesehatan, transportasi ini sangat besar dampak serta manfaatnya jika digunakan secara baik dan tepat sasaran.
Kominfo Dengan Smartfren Uji Coba Jaringan 5G Di Frekuensi 28 GHz
Smartfren menggunakan jaringan 5G di pita frekuensi 28 GHz, pada pengujian 5G tahap kedua yang diselenggarakan di Galeri Smartfren Sabang, Jakarta Pusat.
Memakai berbagai perangkat Customer Premise Equipment (CPE), Smartfren berhasil memperlihatkan kecepatan (speedtest) hingga lebih dari 1,8 Gbps. Dilakukan dengan berbagai skenario, antara lain menggunakan:
- Modem WiFi maupun MiFi (mobile WiFi).
- Pemutaran video 360 derajat
- Virtual Reality (VR)
- Game VR
- Augmented Reality (AR)
Adapun pengimplementasian jaringan 5G ini ke depannya benar-benar bisa merubah gaya hidup yang ada saat ini. Contoh pemakaian seperti…
- Penggunan teknologi virtual reality (VR) untuk bidang industri, bisa dimanfaatkan untuk logistik pengiriman barang melalui sebuah aplikasi pemeliharaan peralatan produksi di restricted area.
- Pemakaian augmented reality (AR) di bidang kesehatan salah satunya penggunaan robot untuk melakukan operasi dengan cara remote surggery.
“Setiap uji skenario yang ditunjukkan di sini menunjukkan kemampuan smartfren untuk memenuhi semua skenario penggunaan 5G termasuk koneksi data berkecepatan tinggi, pendidikan cerdik melalui VR, perjalanan virtual, pemantauan jarak jauh untuk Industri, dan banyak lagi.” ujar Shurish Subbramaniam, Chief Technology Officer Smartfren.
Nah… lantas “Kapan target launching layanan 5G Smartfren?” Pun sama halnya dengan Uji Laik Operasi (ULO) yang akan segera diajukan oleh Smartfren, layanan 5G juga diharapkan segera launching… demikian ujar Merza Fachys, President Director Smartfren.
Hmmm, jadi nggak sabar nih menunggu segera kabar baik dari Smartfren ๐