Kelak, pengalaman puasa saat pandemi seperti sekarang ini menjadi cerita anak cucu kita. Setahun lebih sudah sejak pandemi masuk ke Indonesia, disusul melesunya segala sendi kehidupan.
Mulai dari ekonomi terutama, di mana Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan nilai ekonomi yang hilang akibat pandemi covid-19 2020 mencapai Rp1.356 triliun.
Ya bagaimana tidak turun, segala kegiatan massal mendadak harus dihentikan. Jika dipaksakan pun biaya yang menyertainya menjadi konsekuensi pelaku bisnis, salah satunya ialah pengeluaran rutin terbaru tentang pengadaan rapid tes, swab antigen maupun PCR pada pegawai.
Hitung saja sudah berapa beban yang harus ditanggung oleh suatu perusahaan. Yang mau tak mau memukul telak perekonomian baik Indonesia maupun dunia.
Itu baru dari segi ekonomi, belum dari segi pariwisata… hmmm jangan ditanya sudah. Jika Allah Swt berkehendak, kunfayakun…
اِنَّمَآ اَمْرُهٗٓ اِذَآ اَرَادَ شَيْـًٔاۖ اَنْ يَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ
Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.
Perbedaan Puasa Sebelum Dan Sesudah Pandemi
Terhitung sudah dua kali bulan Ramadan kita melaksanakan di tengah pandemi, itu artinya di tengah pandemi ini kita sudah melewatinya hingga dua tahun… subhanallah.
Bagaimana pun kondisinya kita tetap harus bersyukur, bersyukur karena masih diberi hidup, sehat dan bahagia. Dan mau tak mau untuk bertahan kita harus bisa beradaptasi.
Tarawih Di Masjid
Masih ada kah? Meski tahun kedua masyarakat kita mulai terbiasa dengan covid-19, namun hal tersebut tak serta merta menyingkirkan bahwa virus ini telah pergi.
Bahkan kemarin tersiar kabar 55 jemaah salat tarawih di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dinyatakan positif Covid-19, fixed klaster baru… klaster tarawih.
Apalagi hal tersebut disebabkan oleh salah seorang jemaah yang sedang sakit, tapi tetap ke masjid… subhallah.
Maka dari itu protokol kesehatan itu harus disiplin kita jalankan, jangan sampai merugikan orang lain.
Bisa dibayangkan betapa rindunya suasana riuh saat tarawih, lanjut tadarus hingga saur tiba. Yang sekarang hal ini sudah sangat jarang kita temui.
Selamat Tinggal Pasar Ramadan
Setali tiga uang dengan cerita tarawih barusan, tahun pertama lapak Pasar Ramadan benar-benar ditiadakan. Eh jelang tahun kedua, seolah menganggap covid-19 telah berlalu… masyarakat mulai membuka lapak Pasar Ramadan.
Dan jujur, saya belum berani berburu takjil ke Pasar Ramadan. Baiknya hindari kerumunan, demi kebaikan bersama.
Meski sedih ngabuburit tak seru seperti dulu lagi, di mana ketika jelang buka puasa saya menghabiskan waktu bersama suami dan si kecil 🙂
Pindah Rumah
Lagi-lagi qadarullah, ketika pindah rumah bertepatan dengan puasa Ramadan. Dan alhamdulillah menambah kebahagiaan keluarga, baiti jannati.
Jadi sebisa mungkin saya berbuka di rumah, yaaa meskipun kadang orang tua menelepon “Masak apa hari ini, buka di mana?” itu artinya kode, bahwa kami disuruh berbuka di rumah ortu saja karena mereka kangen cucu haha.
Kangen Buka Puasa di-Mall?
Himbauan pemerintah selalu kami turuti demi kebaikan bersama, sekiranya tidak perlu ke mall ya ngapain juga ke mall. Dan memang loh, dari pantauan media mall Surabaya mulai ramai pemirsa… ngeri, ngeri sungguh.
Kemarin saya sempat ke mall untuk membeli keperluan nge-vlog. Dan bisa terlihat bedanya mall saat puasa tahun lalu dan sekarang, sungguh berbeda 180 derajat.
Kalau tahun lalu atrium mall sampai sepi, lapak-lapak banyak yan”g tutup. Hingga tak ada pameran gebyar diskon ramadan jelang Hari Raya Indul Fitri.
Itu setahun lalu, di mana orang-orang ini masih takut corona, sekarang.. tanya sendiri.
Ada dan tiada covid-19 bagi saya tak menghilangkan khidmatnya bulan puasa, bulan seribu bulan.
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ
Artinya: “Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
Semangat selalu ya?!! Dan selamat berpuasa temans, semoha ibadah kita di bulan suci ini diterima Allah Swt… aamiin.
***
Tulisan ini diikutsertakan dalam BPN 30 Days Ramadan Blog Challenge 2021, dengan tema hari #20 “Tentang Puasa Saat Pandemi.”